GenPI.co Bali - Pagelaran Nyepi pada 3 Maret 2022 nanti dipastikan tanpa ogoh-ogoh lewat surat edaran Majelis Desa Adat (MDA). Bahkan, pihak terkait juga akan mengaktifkan satuan petugas (satgas) di desa adat.
Pasca dua tahun belakangan tanpa euforia Pangerupukan, Pulau Dewata sempat mendapat angin segar setelah Gubernur I Wayan Koster memberikan izinnya.
Izin berupa memperbolehkan kelanjutan tradisi pembuatan ogoh-ogoh kemudian diarak H-1 Nyepi ini pun mendapat respons bahagia dari para anak muda serta masyarakat Hindu lainnya.
Hanya saja, keputusan ini kembali ditarik setelah MDA membuat keputusan yang dituangkan dalam Surat Edaran (SE) bernomor 104/MDA-Prov Bali/II/2022 berisi melarang kegiatan pawai ogoh-ogoh.
"Dengan sendirinya berarti pawai ogoh-ogoh saat Pangerupukan Hari Suci Nyepi tidak dilaksanakan," demikian penegasan MDA Bali dalam edaran teranggal 11 Februari 2022.
Tak hanya meniadakan pawai ogoh-ogoh, MDA Bali juga menggerakan seluruh desa adat di Bali untuk bersama-sama melakukan upaya penekanan sebaran Covid-19.
Menyusul diaktifkannya kembali Satgas Covid-19 di tingkat desa dan kelurahan, hal serupa juga didorong untuk tingkat desa adat.
"Mengaktifkan kembali Satgas Gotong-Royong Covid-19 berbasis desa adat masing-masing," tegas instruksi yang diteken (ditandatangani) Bendesa Agung Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet.
Keputusan yang dibuat ini pun tak lepas dari fakta PPKM level tiga yang melanda seluruh wilayah Pulau Seribu Pura belakangan ini.
Adapun alasan MDA mengaktifkan satgas Covid-19 di desa adat ialah sebagai langkah lanjut meminimalisir munculnya klaster Covid-19 saat hari raya Nyepi. Terlebih kala ada orang-orang yang masih nekat mengarak ogoh-ogoh. (gie/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News