GenPI.co Bali - Gubernur I Wayan Koster mengakui jika kemunculan Covid-19 Omicron di Bali terbilang lebih 'ganas' dari varian Delta yang sempat merebak pada tahun 2021 lalu.
Seperti diketahui sebelumnya, beberapa zona hijau dan kuning seantero Pulau Dewata berubah dalam sekejap jadi zona merah gara-gara penyebaran Corona mulai tak terkendali.
Ya, jika sebelumnya Delta sempat mengancam kesehatan masyarakat, kini ada varian anyar Covid-19 yang memiliki karakteristik penyebaran ganas namun dengan tingkat keparahan penyakit rendah.
Gubernur I Wayan Koster lantas tak menampik jika jumlah penyebaran Omicron yang masih mampu mengalahkan varian sebelumnya tahun lalu.
Terbukti dengan adanya kenaikan kasus secara signifikan sejak Januari. Terlihat sejak hari Sabtu (05/02/22), terjadi peningkatan kasus baru harian mencapai 2.038.
Kendati cepat menyebar, Gubernur Koster masih meminta masyarakat Bali untuk tetap tenang dan terus waspada dengan rajin terus laksanakan protokol kesehatan (prokes).
"Warga musti tetap tenang dan waspada, kasus harian Omicron mampu melewati jumlah gelombang yang disebabkan varian sebelumnya tahun lalu," ungkapnya, Senin (07/02/22) dikutip The Bali Sun.
Per-Minggu (06/02/22), Pulau Seribu Pura mencatatkan 1.918 kasus positif baru dengan 196 kesembuhan dan tujuh orang meregang nyawa. Sementara itu, sudah ada 9.887 kasus aktif dimana sebagian besar pasien isolasi mandiri di rumah.
"Angka kesembuhan kita masih berada di bawah kasus harian, yang berarti bisa sebabkan beban untuk fasilitas kesehatan dan karantina," kata dia lagi.
Meskipun Covid-19 Omicron bisa dibilang lebih ganas penyebarannya ketimbang Delta, Pemerintah Provinsi Bali arahan Gubernur I Wayan Koster mengatakan jika segalanya masih terkendali. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News