GenPI.co Bali - Tengah berada di Bali untuk lakoni acara Angkatan Muda Siliwangi (AMS), Selasa (18/01/22), Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendesak agar pemerkosa santriwati Herry Wirawan dihukum mati.
Setelah terbukti bersalah mencabuli 13 anak gadis hingga hamil, predator seks berlabel ustaz itu sempat dilindungi Komnas HAM agar tak dihukum mati.
Alih-alih menerima saran dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Kang Emil justru mendukung keputusan Jaksa Penuntut Umum (JPU) agar tersangka tersebut langsung diakhiri hidupnya sekaligus mendapat hukuman kebiri.
Dalam acara pelatikan pengurus anyar AMS, Ridwan Kamil menuding jika kejahatan Herry Wirawan sudah sulit untuk dimaafkan sehingga butuh hukuman sepadan.
"Karena jumlah kejahatannya tidak hanya satu orang, tetapi banyak sekali, merenggut masa depan anak-anak bangsa," ucap pria yang sering dipanggil Kang Emil itu, Selasa (18/01/22).
Hilangnya rasa belas kasih dari orang nomor satu Jabar tersebut tak lepas dari fakta kebiadaban Herry saat menodai 13 santriwati didikan lembaga pendidikannya sendiri.
"Saya sangat mendukung, tuntutan (mati dan kebiri kimia, Red) itu saya apresiasi," tegas politisi yang dijagokan AMS di Pilpres 2024 ini.
Sang gubernur tetap ngotot agar putusan akhir selaras dengan tuntutan JPU, meskipun pada dasarnya majelis hakim yang jadi penentu nasib si pelaku bejat tersebut.
"Tergantung nanti majelis hakim menentukan, mudah-mudahan hakim bisa memberi putusan sesuai yang dituntut jaksa," urainya.
Tanpa ragu-ragu, Ridwan Kami yang berpidato di depan anggota AMS Bali menyerukan hukuman mati hingga kebiri terhadap Herry Wirawan sebagai solusi terbaik agar kejadian yang sama tak terulang lagi. (gie/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News