GenPI.co Bali - Anak muda Bali kini ketar-ketir, pasalnya Kapolri Listyo Sigit Prabowo berikan potensi kabar buruk terkait pawai ogoh-ogoh di tengah kasus Covid-19 yang makin naik hingga saat ini.
Setelah dua tahun, perayaan Hari Raya Nyepi di Pulau Dewata begitu hambar karena tak adanya pesta pora tepat saat H-1 alias Pangerupukan.
Ya, tujuan utama perayaan Nyepi sendiri tak lepas dari pengadaan pawai ogoh-ogoh yang diarak oleh para warga banjar di seluruh wilayah Bali. Namun, imbas ancaman Corona hal ini tak bisa terealisasi.
Penyebaran Covid-19 mulai melandai, Gubernur I Wayan Koster pun sempat memberikan surat izin agar tradisi sebelum Nyepi itu bisa bergulir pada awal Maret 2022 mendatang.
Hanya saja, kabar gembira ini dipastikan bisa berubah lagi. Pasalnya Kapolri Jenderal Sigit Prabowo mengatakan jika Pemprov Bali patut pertimbangkan pawai ogoh-ogoh saat kasus Covid-19 mulai naik lagi.
"Terkait dengan pawai ogoh-ogoh dan sejenisnya, yang perlu saya ingatkan adalah bahwa dalam satu dua minggu terakhir ini terjadi peningkatan kasus positif Covid-19," kata dia, Sabtu (15/01/22).
Saat tengah melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Benoa, Denpasar, ia juga menambahkan agar pemerintah arahan Gubernur Koster memberikan aturan prokes ketat saat Pangerupukan berlangsung.
"Saya minta peserta pawai dilakukan tes PCR. Karena saat pawai ogoh-ogoh pasti menimbulkan kerumunan. Setelah pawai juga dites lagi," tutur dia dengan harapan klaster baru tak tercipta nantinya.
Ia tetap mengutarakan bahwasannya seluruh masyarakat Pulau Seribu Pura patut waspada karena pandemi belum juga berakhir.
Perkataan Kapolri Jenderal Sigit Prabowo ini pun jadi ultimatum ke para pemuda di Bali bahwasannya pawai ogoh-ogoh saat Nyepi Tahun Baru Saka 1944 bisa dibatalkan jika kasus Covid-19 bisa naik tak terkira. (lia/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News