GenPI.co Bali - Setelah sekian lama, pawai ogoh-ogoh kembali meramaikan Nyepi tahun 2022 di Bali lewat izin dari Gubernur I Wayan Koster. Siapa sangka, Manggala Pasikian Yowana Gianyar Pande Made Widia menyebut hal ini bak obat.
Bukan tanpa sebab, pagelaran yang lekat kaitannya dengan keramaian ini sudah dua tahun vakum imbas adanya pandemi Covid-19.
Ya, biasanya H-1 Nyepi ramai dengan aksi anak-anak muda mengarak patung raksasa menyimbolkan sifat butakala, tradisi ini tak lagi terlihat sejak tahun 2019 hingga 2021.
Hanya saja, setelah PPKM serta vaksinasi massal tunjukkan hasil apik berimbas melandainya kasus Covid-19 di Bali, Gubernur Koster pun berikan surat pemberitahuan pawai ogoh-ogoh kembali diizinkan.
Menurut Made Widia, surat khusus untuk rayakan Nyepi Tahun Baru Saka 1944 ini bak suatu obat agar kreativitas seni anak muda kembali seperti sedia kala.
Seniman muda dari Desa Tegalalang, Kabupaten Gianyar ini kemudian mengajak seluruh yowana (generasi muda) di desa adat agar membuat ogoh-ogoh yang ramah lingkungan dan memiliki nilai-nilai kebudayaan Bali.
"Sudah saatnya kita berkreativitas membuat ogoh-ogoh tanpa menyakiti alam semesta dengan cara menjaga lingkungan," ujar Manggala Pasikian kabupaten berjulukan Gumi Seni, Selasa (11/01/22).
Meski kegiatan pawai tersebut sudah diperbolehkan lagi, Made Widia mengingatkan para anak muda untuk tetap taat aturan dan ikuti protokol kesehatan demi mencegah penyebaran Covid-19.
"Pawai ini jangan sampai menambah kasus Covid-19 di Bali, karena saat ini pandemi sudah melandai," bebernya.
Wajar saja Manggala Pasikian Yowana Gianyar itu menyebut surat Gubernur Koster terkait pagelaran ogoh-ogoh di Bali seolah-olah obat. Pasalnya, para anak muda seluruh Pulau Dewata begitu rindu dengan tradisi apik ini. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News