GenPI.co Bali - Sering kali olahraga dipadukan dengan makan makanan sehat kabarnya tak menjamin kulit akan awet muda imbas kurang tidur. Apakah kabar penuaan kulit tersebut mitos atau fakta?
Kabar tersebut ternyata ialah fakta. Orang-orang yang kurang waktu istirahat alias tidur berpotensi alami penuaan dini lebih cepat.
Apalagi apabila orang tersebut memiliki usia diatas 50 tahun, vitamin dan perawatan kulit seolah-olah tiada gunanya.
Mengutip laman Fitandwell, Este Lauder selaku pakar kesehatan menampik mitos bahwa kurang tidur tak memiliki dampak negatif bagi kulit manusia.
Demi mengungkap fakta tersebut Uji klinis dilakukan oleh sekelompok dokter dan ilmuwan di Pusat Medis Kasus Rumah Sakit Universitas (UH).
Penelitian ini dilakukan terhadap beberapa kelompok wanita berusia antara 30 sampai 49 tahun yang setengahnya dikategorikan kurang tidur.
Para ilmuwan melakukan evaluasi kulit para peserta, serta meminta mereka menjalani tes tantangan kulit non-invasif termasuk Paparan sinar UV dan gangguan penghalang kulit.
Nah, guna mengukur volume tidur yang didapat para peserta selama pengujian, kalangan peneliti memerintahkan para wanita mencatat waktu tidur selama seminggu.
Hasilnya? Mereka yang kurang tidur mengalami peningkatan tanda-tanda penuaan kulit intrinsik. Ini terlihat seperti garis-garis halus, pigmentasi tidak merata, kulit kendur, dan elastisitas berkurang.
Sedangkan kulit orang yang tidur dengan kualitas lebih baik, mereka lebih efektif dalam menghindari hilangnya kelembapan.
Berdasarkan hal tersebut, fakta kurangnya waktu tidur terbukti membuat penuaan kulit manusia makin cepat. Bahkan menurut pakar peneliti, tidur siang sangat dianjurkan guna memberikan dampak peremajaan kulit. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News