GenPI.co Bali - Sering disebut-sebut punya gejala ringan, seorang Dokter Spesialis Penyakit Paru RSUP Persahabatan, Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K) mengatakan jika Covid-19 Omicron tak 'ramah' kalangan manusia lanjut usia (lansia).
Beragam penelitian menyimpulkan jika varian anyar Corona sekarang tak terlalu berdampak buruk bagi kesehatan manusia, khususnya untuk kalangan sehat nan muda.
Nah, menurut dr. Erlina, bukan berarti kita wajib meremehkan Covid-19 Omicron yang ternyata malah bawa pengaruh buruk bagi kelompok lain.
Khususnya yang dikatakan akan alami gangguan kesehatan imbas varian anyar ini ialah lansia, balita belum divaksin, dan orang kormobid atau penyakit bawaan diprediksi sang dokter bakal alami gejala berat dan wajib dirawat di RS.
Dengan sistem imun yang turun, orang-orang dengan kelompok tersebut dapat tertular, apalagi jika lanjut usia dengan komorbid belum divaksinasi.
"Jangan terlalu meremehkan, karena ada kelompok-kelompok yang rentan yang harus kita lindungi," kata dr. Erlina.
Meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia saat ini sekaligus pengumuman gelombang ketiga sendiri tak lepas dari pengaruh Omicron yang menyebar lebih cepat ketimbang Delta.
Menurut dokter Erlina, jika varian baru ini naiknya tinggi, maka akan terjadi lonjakan seperti bulan Juli hingga Agustus 2021 lalu. Tentu saja hal ini bisa membuat sistem kesehatan begitu kewalahan.
"Virus ini tertular karena ada interaksi antar manusia. Jadi, kalau tidak penting-penting banget janganlah bepergian. Saya juga sarakan jangan makan bersama di kantor, karena ini bisa sebabkan penularan," ujarnya lagi.
Lewat pernyataan sang dokter tersebut kita pun wajib sadar diri jika pandemi Covid-19 Omicron ini tak bisa dipandang sebelah mata. Terutama karena imbasnya terhadap lansia yang sebabkan gejala berat nantinya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News