Sambut Nyepi dengan Pawai 53 Ogoh-ogoh, Polisi Singgung Covid-19

Sambut Nyepi dengan Pawai 53 Ogoh-ogoh, Polisi Singgung Covid-19 - GenPI.co BALI
Rapat Polsek Densel membahas soal pawai 53 ogoh-ogoh jelang hari raya Nyepi. Foto: JPNN

GenPI.co Bali - Polisi Sektor (Polsek) Denpasar Selatan (Densel) menyinggung adanya pandemi Covid-19 di kala pawai 53 ogoh-ogoh bakal berlangsung di wilayah penjagaannya sebelum Bali rayakan Nyepi Tahun Caka 1944.

Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Denpasar Selatan mulai diberlakukan oleh pihak berwajib jelang bergulirnya hari raya terbesar di Pulau Dewata.

Nah, mengingat Gubernur I Wayan Koster telah memberikan lampu hijau bahwasannya pawai diperbolehkan di tengah pandemi Covid-19, Polsek Densel pun langsung lakukan persiapan matang.

Berdasar pendataan, akan ada 53 ogoh-ogoh se-Kecamatan Densel yang akan diarak pada malam Pengerupukan Nyepi mendatang.

"Dari data yang kami kantongi sementara ada 53 ogoh-ogoh, ada tiga desa dan kelurahan yang tidak membuat ogoh-ogoh," ujar Kapolsek Densel Kompol Gede Sudyatmaja, Rabu (23/02/22).

Ketiga desa dan kelurahan yang meniadakan pembuatan ogoh-ogoh itu yakni Desa Sanur Kaja, Kelurahan Renon, dan Kelurahan Serangan.

Dalam rapat koordinasi Muspika Densel di Kantor Camat Densel Selasa (22/02/22) kemarin juga terungkap, ada tiga wilayah yang akan diawasi ketat gara-gara ancaman Covid-19.

Pertama, Kelurahan Panjer yang menyandang status daerah paling tinggi dan rawan penyebaran Covid-19 di Kecamatan Densel dan Kota Denpasar secara keseluruhan.


Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Analisis Polsek Densel: Panjer Titik Paling Rawan Covid-19, Serangan dan Pemogan Potensi Gesekan

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya