Gara-gara Penyu, BKSDA Bali Ancam Masyarakat Begini

Gara-gara Penyu, BKSDA Bali Ancam Masyarakat Begini - GenPI.co BALI
BKSDA Bali ancam masyarakat agar turut serta lestarikan penyu. Foto: Antara

GenPI.co Bali - Keberlangsungan kehidupan penyu begitu diperhatikan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali yang sampai keluarkan ancaman begini ke masyarakat baru-baru ini.

Sebagaimana diketahui, kelestarian satwa langka terancam punah ini wajib dijunjung tinggi melibatkan banyak orang.

Alhasil, Kepala BKSDA Pulau Dewata, R. Agus Budi Santosa melaporkan jika masyarakat sebaiknya tak mengganggu, merusak atau mengintervensi aktivitas hewan tersebut saat bertelur.

BACA JUGA:  Covid-19 Omicron Tak Berbahaya? Dinkes Bali: Warga Jangan Panik

"Sebetulnya ada beberapa intervensi manusia itu yang mengakibatkan penyu yang tadinya mau bertelur menjadi tidak bertelur. Contoh paling gampang dilihat dari adanya pemecah ombak," kata Agus, Minggu (23/01/22).

Bali sendiri nyatanya merupakan wilayah ramah bagi hewan tersebut. Namun, kemudian ada berbagai kendala seperti sorot lampu hingga suara bising yang muncul dari kelab malam mengakibatkan penyu ogah menaruh telur.

BACA JUGA:  PDIP Selamatkan Bumi di Bali Diikuti Menteri Risma, Kok Bisa?

"Ada juga suara-suara yang bising sampai malam hari. Ingat ya, penyu itu pasti bertelur pada malam hari. Boleh mungkin ada lampu, boleh mungkin ada suara, tapi tolong kalau malam ya jangan," kata dia lagi.

Ia pun juga menerangkan peringatan tegas telah membuat masyarakat Pulau Seribu Pura sudah berhenti mengkonsumsi penyu.

BACA JUGA:  Jukung Nelayan Karangasem Bali Terbalik, Keajaiban Datang

Selama lima tahun terakhir ini contohnya, upaya orang-orang untuk menikmati hewan dengan habitat di laut tersebut berkurang drastis, terlihat dari persentase yang begitu kecil.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya