GenPI.co Bali - Setelah lama jadi polemik, pariwisata Bali akhirnya bisa memangkas waktu karantina bagi wisatawan mancanegara (wisman) jadi tiga hari saja dan hal ini disambut baik oleh media asing.
Setelah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) serta vaksinasi massal buat kasus penyebaran Covid-19 berkurang drastis, Pulau Dewata punya kans tunjukkan lagi tajinya.
Hanya saja, alih-alih dapatkan pengunjung dari luar negeri sejak dicabutnya larangan penerbangan internasional pada 14 Oktober 2021 lalu, turis masih tak kunjung datang.
Ya, bisa dibilang wisman merasa ragu setelah adanya aturan karantina lima hari dan biaya yang dibebankan kepada mereka mulai dari Rp10-25 juta.
Apalagi pada dasarnya para pelancong yang diperbolehkan datang dari 19 negara dunia hanya menghabiskan waktu seminggu di Bali. Jika, harus jalani karantina lima hari, tentu akan mubazir.
Imbas tak kunjung bawa perubahan dan berujung protes khalayak umum, pada akhirnya kebijakan karantina pun ditetapkan hanya berujung tiga hari saja.
Media asing Travel Daily News Asia pun menyambut baik kabar ini dengan headline: "Indonesia putuskan waktu karantina hanya tiga hari saja untuk wisman."
Pihak media yang terkenal untuk wisatawan itu juga menjabarkan bagaimana skema apik agar turis dari luar negara bisa merasaka kebijakan ini yakni cukup dengan mendapat vaksinasi dua kali dan tentu saja tes negatif PCR.
"Pengunjung dari 19 negara termasuk China, Prancis, Selandia Baru, hingga UEA lantas bisa menjelajahi Pulau para Dewa yang terkenal dengan hamparan sawah luas, pura, dan pasir putihnya," tulis media itu lagi.
Terlepas dari fakta media asing meyakini wisman akan segera ramaikan pariwisata Bali, beberapa wisatawan lokal justru sudah mulai datang beramai-ramai. Buktinya bisa dilihat dari kesibukan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News