GenPI.co Bali - Kalahnya kualitas pariwisata Bali dari Thailand buat anggota DPR RI, Nyoman Parta mendesak Menko Manves, Luhut Binsar Pandjaitan bertindak lewat sepucuk surat.
Ya, bukan suatu rahasia lagi jika taji Pulau Dewata di mata dunia kini sudah kalah semenjak pandemi Covid-19 merajarela selama 1,5 tahun belakangan.
Ketika jumlah kasus positif berhasil ditekan, dan banyak wilayah berubah status ke zona hijau, pencabutan kedatangan wisatawan asing pun diperbolehkan di Bali sejak 14 Oktober 2021.
Namun apa yang terjadi? Hingga saat ini wisatawan dari luar negeri ogah datang imbas banyaknya aturan buruk mulai dari karantina hingga tes PCR yang kelewat mahal.
Jauh berbeda dengan Thailand, Maldives, atau Dubai yang lebih meringankan aturan karantina sehingga para turis-turis asing lari ke sana.
Tak ayal, Parta selaku anggota DPR RI fraksi PDIP langsung menuliskan surat dengan nomor: 058/INP/A-232/XI/2021 yang memaksa agar Luhut tergerak hatinya selamatkan pariwisata Bali.
"Saya mengusulkan agar wisatawan mancanegara yang datang di Bali setelah tes PCR dengan hasil negatif tidak perlu dikarantina atau bebas karantina," kata Nyoman Parta, Rabu (03/11/21).
Pendapat terkait muncul dari fakta Pulau Seribu Pura yang sedang berjuang untuk bertahan ditengah buruknya ekonomi imbas pandemi Corona.
Mengingat, Bali memang dasarnya bergantung pada pariwisata, berbagai aturan karantina dan PCR justru membuat provinsi ini kian jauh dapat kunjungan wisman.
"Seorang wisman sampai dinyatakan layak terbang tentu sudah melalui suatu proses pemeriksaan ketat, maka sudah terlaksana prokes. Bali harus segera diselamatkan, dan saya mohon pertimbangan bapak (Luhut)," imbuhnya lagi.
Cukup masuk akal mengapa anggota DPR RI ini membawa wisata di Thailand sebagai perbandingan. Pasalnya, hal ini diharapkan bisa jadi pukulan telak kepada Luhut agar sadar pentingnya wisman bagi pariwisata Bali. (lia/JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News