GenPI.co Bali - Kebijakan apik dibuat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk buat pariwisata Bali hidup lagi lewat kedatangan para wisatawan mancanegara (wisman) dalam waktu dekat.
Saat ini, carut marut aturan masih dipertahankan pihak pemerintah Indonesia yang masih kerepotan melawan pandemi Covid-19.
Tidak terkecuali Bali yang masuk salah satu provinsi di dalamnya. Setelah berjibaku selama 1,5 tahun untuk dapat pengujung wisatawan, kabar baik pun akhirnya datang.
Ya, pada 14 Oktober 2021 lalu akhirnya larangan penerbangan internasional dicabut, dan Pulau Dewata bisa memperoleh kedatangan turis dari 19 negara berbeda.
Namun, alih-alih merasa bahagia, pariwisata Bali malah tetap sepi gara-gara imbas aturan banyak mulai dari ketetapan gunakan tes PCR hingga karantina selama lima hari.
Tak pelak hal ini langsung jadi pertimbangan Jokowi saat lakoni pertemuan Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) pada Kamis (28/10) lalu.
Sadar akan Thailand tak gunakan aturan karantina bagi pengunjung dari negara luar, inilah yang buat sang Presiden RI ingin mengaplikasikannya kepada Pulau Seribu Pura.
Hal senada juga diungkapkan oleh Menteri Koordinasi Ekonomi, Airlangga Hartanto yang akan menggunakan Vaccinated Travel Lanes (VTL) yang bakal hilangkan kebijakan karantina selayaknya negara tetangga.
"Semua pemimpin dari Asia Tenggara (ASEAN) sudah menerima bahwa kami wajib memfokuskan diri untuk bangkitkan sektor pariwisata lewat implementasi VTL Program," kata Hartanto dikutip The Bali Sun.
Terlepas dari kebijakan Presiden Jokowi, alasan lain mengapa wisman enggan habiskan waktu di pariwisata Bali tak lepas dari 'mahalnya' kebijakan karantina. Bayangkan, para turis terkurung di hotel dan wajib membayar segalanya dengan uang sendiri. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News