GenPI.co Bali - Gubernur Wayan Koster beberapa waktu lalu mengumumkan bakal menutup seluruh area pendakian gunung-gunung yang ada di Pulau Bali.
Mendengar informasi ini membuat Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia (APGI) Bali langsung bereaksi, mereka menginginkan adanya diskusi mengenai hal ini.
"Diskusi publik mungkin diperlukan untuk menyerap aspirasi dari kalangan asosiasi pendakian, penyedia jasa pemandu, travel agen yang menjual wisata petualangan, serta stakeholder lainnya," kata Ketua APGI Bali I Ketut Mudiada, Jumat (2/6).
Menurutnya diskusi yang diminta, harapannya dapat melahirkan regulasi yang tersturktur dan jelas untuk mengatur pendakian wisata di gunung dalam rangka menjaga kesucian dan memberi dampat ekonomi kepada masyarakat di kaki gunung.
Hal ini lebih elok daripada alih-alih menghentikan aktivitas pendakian wisata.
Sementara itu mengenai arahan Gubernur Bali melarang pendakian untuk menjaga kesucian gunung-gunung, pihak APGI Bali sepakat.
Bahkan jauh sebelumnya, mereka telah menerapkan sebagai prosedur pendakian, khususnya di Gunung Agung.
Maka dari itu besar harapan mereka agar rencana penerbitan peraturan daerah untuk melarang aktivitas pendakian dibatalkan.
Terlebih saat ini wisatawan yang menggunakan jasa pemandu mulai naik, sekitar 100 wisatawan dengan 80 persen wisatawan mancanegara dan 20 persen wisatawan domestik.
“Melihat pada saat ini dan ke depannya minat wisatawan baik mancanegara maupun domestik melakukan wisata alam semakin meningkat," ujar Mudiada.
Dia juga cukup optimistis pendakian gunung bakal semakin banyak peminatnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News