GenPI.co Bali - Pariwisata Bali dipastikan kian sepi, begitulah pikiran Wakil Gubernur Tjok Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace imbas suatu kebijakan pemerintah pusat baru-baru ini.
Bisa dibilang, Pulau Dewata saat ini sedang berjuang mengukuhkan tajinya lagi sebagai salah satu destinasi wisata terbaik seantero dunia.
Maklum saja, 1,5 tahun belakangan mereka keterpurukan imbas tak adanya wisatawan yang datang. Ya, semua itu tak lepas dari pandemi Covid-19 yang mendunia.
Ketika larangan penerbangan internasional sudah dicabut efek PPKM serta vaksinasi massal yang efektif, Bali malah gagal dapat wisman asing imbas aturan karantina lima hari yang memberatkan.
Bak sudah jatuh tertimpa tangga, momen cuti bersama Natal dan Tahun Baru pun dihilangkan sehingga buat Cok Ace menyayangkan keputusan pemerintah pusat.
"Sekarang cuti bersama dihapus. Kalau sekarang kedatangan mencapai 6 ribu orang, pernah turun gara-gara syarat PCR, mungkin hari ini diatas 7 ribu, semoga bisa 10-12 ribu," kata sang Wagub Bali, Kamis (28/10/21).
Alih-alih perjuangkan hak bagi pemilik pariwisata di Pulau para Dewa, Cok Ace dan para pemerintahan provinsi hanya bisa pasrah.
"Ya, saya harus menerima karena keputusan ini dibuat atas penilaian politik, bukan hanya dari kepentingan wisata saja," kata dia lagi.
Tapi tetap saja, ia mendesak agar para kalangan atas Indonesia lebih arif dan bijaksana dalam menentukan pilihan, terutama dimensi berbeda yahg dimiliki provinsi khusus wisata.
Kendati merasa kecewa dengan pemerintah pusat, Wagub Cok Ace tak patah arang, penurunan harga PCR diharapkannya bisa bawa lebih banyak turis padati pariwisata Bali lagi. (gie/JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News