GenPI.co Bali - Hari Raya Nyepi diprediksi okupansi hotel di seluruh Bali dapat mencapai 45-60 persen menurut Dinas Pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun menjelaskan, saat ini tingkat okupansi hotel masih berada di angka 40 persen.
Okupansi ini terus berubah seiring mendekati Hari Raya Nyepi Caka 1945 atau pada Rabu (22/3) nanti.
Meski demikian, Tjok Bagus Pemayun mengimbau pihak hotel atau akomodasi tidak sembarangan mencantumkan kata Nyepi atau unsur dan simbol keagamaan untuk promosi.
Hal ini dapat berdampak terhadap tradisi dan menimbulkan kekeliruan di kalangan wisatawan.
"Nanti dikira paket Nyepi itu orang bisa keluar, konotasinya jadi membuat begitu. Saya minta juga pelaku pariwisata itu, soalnya persaingan destinasi begitu ketat ya sekarang," katanya.
Sementara itu dia juga tidak memungkiri, menyambut datangnya Hari Raya Nyepi berhasil menyedot animo wisatawan asing untuk datang ke Bali.
Salah satu yang dinantikan turis-turis ini adalah pawai ogoh-ogoh serta kondisi Nyepi itu sendiri.
"Orang asing suka tenang, seperti kemarin (isu) kokok ayam saja. Kan mereka harus dapat tenang dan sehat tentu harus mempersiapkan seperti ini loh kondisi nyepi," jelasnya.
Maka dari itu dia menyampaikan kepada pihak hotel untuk menginformasikan bagaimana adanya aturan pada saat Hari Raya Nyepi.
"Pihak Akomodasi manapun harus sudah menginfomasikan bagaimana aturan Catur Brata Penyepian," lanjut Kepala Dispar Bali ini.
Menurutnya, sejauh ini wisatawan mancanegara yang memutuskan ikut rangkaian Nyepi dapat melaksanakan dengan baik, namun apabila terjadi pelanggaran maka di seluruh tempat telah disiagakan penjaga dan pecalang. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News