GenPI.co Bali - Baru-baru ini, Menteri Keuangan bernama Sri Mulyani beberkan cadangan anggaran Rp9,2 triliun untuk pariwisata di Indonesia, benarkah Bali juga kecipratan bagiannya?
Dampak pandemi Covid-19 memang tak bisa lagi dipungkiri menurunkan tingkat ekonomi sekaligus pariwisata dari berbagai daerah besar di Tanah Air.
Tidak terkecuali Pulau Dewata yang mengandalkan destinasi wisata sebagai cara menaikan tingkat kesejahteraan para penduduknya.
Apalagi hal ini didukung dengan banyak pelaku usaha pariwisata bermunculan di Bali mulai dari pengusaha vila, pantai, dan tempat-tempat wisata lain.
Semenjak adanya Corona, terjadi penurunan omzet yang cukup drastis di berbagai sektor pariwisata, tak sedikit pula ada yang sudah gulung tikar karena tak adanya pengunjung.
Mendapati masalah kronis ini, Sri Mulyani lantas bocorkan adanya anggaran cadangan bernilai fantastis yakni Rp9,2 triliun yang akan diberikan kepada pariwisata Indonesia pada 2022 mendatang.
"Ada anggaran yang dicadangkan sekarang Rp9,2 triliun untuk tahun depan," katanya kala lakoni Rakornas Parekraf 2021 di Jakarta pada Senin (27/09/21) lalu.
Sang Menteri Keuangan menyatakan anggaran tersebut akan digunakan untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif dari tiga aspek yakni aksesibilitas, atraksi, dan aseminitas.
Anggaran tersebut kabarnya akan diutamakan untuk destinasi super prioritas seperti Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang sehingga siap jadi wahana turis.
Meskipun pada dasarnya wilayah-wilayah itu yang akan jadi pilihan utama, Bali tetap tak akan dikesampingkan oleh Sri Mulyani. Apalagi fakta Pulau Dewata merupakan tujuan utama turis sulit terbantahkan. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News