14 Rumah Sakit di Bali Gelar Wisata Medis, Keunggulannya?

05 Oktober 2022 22:00

GenPI.co Bali - Gelora pariwisata Bali juga akan terlihat dari sektor wisata medis yang diharapkan akan menarik perhatian kalangan wisatawan dalam waktu dekat.

Ketua Bali Medical Tourism Association (BMTA) dokter I Gede Wiryana Patrajaya mengatakan dari 72 rumah sakit di Pulau Dewata, sebagian diantaranya menyediakan wisata apik bernuansa dunia kesehatan.

Rinciannya ialah 14 rumah sakit dan tiga klinik telah menyediakan layanan wisata medis.

BACA JUGA:  Yes! Harga BBM Turun per 1 Oktober 2022, untuk Wilayah Bali?

Perinciannya, dari 14 rumah sakit, enam milik pemerintah, sisanya punya swasta.
“Total sudah 14 rumah sakit yang menyediakan layanan wisata medis,” ujar dokter I Gede Wiryana Patrajaya di Badung, Bali, Selasa (27/09/22).

Menurut dokter Wiryana Patrajaya, RS pemerintah yang dipilih adalah yang mempunyai layanan unggulan, seperti RSUP Prof Ngoerah dengan layanan jantung, RS Mata Bali Mandara khusus mata, RS Bali Mandara itu kanker.

BACA JUGA:  Bali Viral! Bule Duduki Pelinggih Pura Teratai Bang Bedugul

Kemudian, layanan wisata medis juga hadir di RS Bhayangkara untuk hiperbarik, RS PTN Unud penyakit infeksi, dan RS Mangusada Badung untuk kanker jantung.

Selain rumah sakit pemerintah, layanan tersebut juga hadir di rumah sakit swasta seperti RS Siloam untuk ortopedi, RS BIMC Nusa Dua untuk kosmetik dan RS BIMC Kuta untuk emergency.

BACA JUGA:  Inul Sindir Menohok Rizky Billar Imbas KDRT, Sebut Penyakit

Kemudian RS Prima Medika untuk kanker, RS Bali Royal Hospital untuk bayi tabung dan bedah plastik, RS Kasih Ibu Saba dengan hiperbarik, RS Kasih Ibu Denpasar bedah syaraf dan RS Ramata khusus mata.

Untuk tiga klinik yang telah menghadirkan wisata medis di Bali, yaitu Dental 911 untuk gigi, Klinik Penta Medika untuk evakuasi dan Klinik 221 Assist untuk evakuasi.

Dokter Wiryana Patrajaya mengatakan bahwa saat ini sebanyak lima faskes terutama klinik estetik tengah mengajukan diri untuk bergabung sebagai penyedia layanan wisata medis di Bali.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin saat membuka forum HIMSS APAC secara daring di Bali juga terus mendorong rumah sakit di Pulau Dewata untuk siap terdepan melayani wisata medis.

Kasubag Humas RSUP Prof Ngoerah Dewa Ketut Kresna memandang program ini sebagai bentuk strategis untuk mengenalkan rumah sakit yang sebelumnya bernama RSUP Sanglah itu.

"Seperti yang dikatakan menteri, rumah sakit di Bali didorong untuk memiliki 'medical tourism' dan di RS Prof Ngoerah sendiri sudah mempersiapkan hal itu,” kata Dewa Kresna.

Menurutnya, RS Prof Ngoerah memiliki spesifikasi khusus bedah jantung, kesehatan ibu dan anak, kanker dan pelayanan pusat estetik yang diharapkan akan melengkapi pelayanan medical tourism di Bali.

Menurutnya, keuntungan dari layanan tersebut bagi rumah sakit, akan lebih leluasa dari segi tarif dan dapat mengembangkan pelayanan dan pengembangan sumber daya manusia.

"Keuntungan bagi rumah sakit selama ini rumah sakit melayani pasien BPJS yang tentu anggarannya terbatas sekali.

Namun, dengan 'medical tourism' ada keleluasaan dari segi tarif, dan dalam pengembangan pelayanan dan tentunya pengembangan SDM juga," paparnya. (Ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI