Tiket Pesawat ke Bali Mahal & Turis Stagnan, Koster Usul Ini

24 September 2022 11:00

GenPI.co Bali - Gubernur I Wayan Koster mengusulkan sesuatu kala tiket pesawat makin mahal dan kunjungan turis domestik menuju Bali kian stagnan baru-baru ini.

Setelah sempat terpuruk imbas pandemi Covid-19, pariwisata Pulau Dewata menunjukkan pertumbuhan positifnya tahun 2022.

Ekonomi Bali mulai pulih Maret 2022. Tercatat jumlah kunjungan turis mancanegara mencapai 10 ribu orang per hari, dan wisatawan domestik 12-14 ribu per hari melalui jalur udara Bandara I Gusti Ngurah Rai.

BACA JUGA:  Bali Viral! Bule Cewek Joget Seksi di Mobil, Bikin Geram

Namun, pergerakan penumpang pesawat udara cenderung stagnan lantaran tiket pesawat masih mahal.

"Kalau ke Bali berempat sekeluarga akan sangat terasa. Misal, satu tiket Rp 500 ribu, maka kalau berempat sudah Rp 2 juta, kan cukup berat," ujar Gubernur Bali Wayan Koster, Selasa (20/09/22).

BACA JUGA:  Mimih! Tukad Badung Geger, Pemancing Temukan Mayat Bayi

Oleh karena itu, Koster mengaku telah mengajukan usulan ke Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk menambah jumlah penerbangan menuju Bali.

"Saya minta Menhub menambah penerbangan ke Bali sekaligus untuk menurunkan harga tiket supaya wisatawan yang berkunjung bisa lebih banyak," kata Koster.

BACA JUGA:  Billy Syahputra Berurusan dengan Polisi Gegara Hina Istri Robby

Menurut Koster, apabila harga tiket pesawat turun, maka akan lebih banyak turis domestik berlibur ke Bali.

"Sebenarnya kondisi Bali saat ini dibanding sebelum Covid-19 sudah mencapai lebih dari 50 persen untuk wisatawan mancanegara. Sedangkan wisatawan domestik 30-40 persen, agak terkendala karena harga tiket naik," ucap Koster lagi.

Ia menyadari bahwa selama dua tahun Bali yang perekonomiannya 54 persen bergantung dari sektor pariwisata ini tersendat, bahkan pada tahun 2020 mengalami pertumbuhan negatif.

"Oleh karena pariwisata stuck, maka perekonomian Bali mengalami kontraksi pada 2020 mencapai -9,31 persen, terendah dan terdalam di Indonesia. Kondisi ini baru pertama kali terjadi dalam sejarah Provinsi Bali," beber Gubernur Koster.

Pada 2021, meski pertumbuhan negatif masih terjadi, tetapi angkanya mengecil menjadi -2,47 persen, dan baru mengalami pertumbuhan positif pada tahun 2022 triwulan I menjadi 1,46 persen dan triwulan II 3,04 persen.

Oleh karena itu, Koster berambisi segera memulihkan Bali seperti sedia kala, dengan target pertumbuhan ekonomi 3,5 - 4 persen ada triwulan III dan di atas 4 persen ada triwulan IV.

Apabila target tersebut tercapai dengan segala aspek yang mendukung pulihnya pariwisata Bali, maka Koster optimistis harapannya pada 2023 dapat kembali normal mencapai 5 persen.

"Saat ini Bali di bawah rata-rata nasional, ini lah susahnya jadi daerah yang bergantung dengan pariwisata," paparnya.

Gubernur Koster sendiri meyakini imbas naiknya harga tiket pesawat ini bisa jadi petaka pariwisata Bali yang sedang menunggu kedatangan turis lebih banyak lagi. (Ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI