GenPI.co Bali - Pemerintah Provinsi Bali sekaligus Gubernur I Wayan Koster nampaknya tak peduli terkait protes wisatawan terkait Tes PCR sebagai syarat perjalanan baru-baru ini.
Sebagaimana diketahui, pintu wisata di Pulau Dewata sudah terbuka dan boleh dikunjungi oleh wisatawan, baik domestik maupun luar domestik (sejak 14 Oktober 2021).
Sayangnya, para turis yang ingin berdatangan masih dibebankan syarat masuk Pulau Seribu Pura berupa tes PCR dengan rentang waktu singkat, 2x24 jam saja.
Tentu saja hal ini mengundang polemik yang buat kalangan wisatawan kesal karena singkatnya masa berlaku tes tersebut. Apalagi hal ini diwajibkan untuk perjalanan udara alias pesawat terbang.
"Jadi memang dilonggarkan untuk beberapa hal, tetapi diperketat untuk bisa memasuki Bali," kata I Wayan Koster pada Senin (25/10/21).
Walaupun dapat banyak keluhan dari kalangan wisatawan, Koster seolah tak ambil pusing dengan dalih ini semua demi kepentingan bersama.
Apalagi, Bali juga akan menjadi tuan rumah pertemuan wakil-wakil negara maju internasional di KTT G-20 pada 2022 mendatang, sehingga keamanan patut diperketat.
"Upaya kita membangkitkan pariwisata Bali harus kita lakukan bersama-sama tidak perlu terburu-buru yang berisiko," tambahnya lagi.
Jika domestik saja sudah membuat banyak turis resah, bagaimana dengan kunjungan luar domestik? Berbagai wisman belum juga tercatat datang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Meskipun begitu, sama halnya dengan mengabaikan keluhan 2x24 jam tes PCR, I Wayan Koster yakin Bali tetap akan bangkit seperti sedia kala. Menurut sang gubernur, wisman bakal hadir 20 ribu orang pada November nanti. (gie/JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News