GenPI.co Bali - Ada ribuan wisatawan mancanegara (wisman) yang terjebak di Bali gegara bencana penerbangan murah dari maskapai JetStar baru-baru ini.
Tiga masalah utama terjadi pada salah satu maskapai termurah yang biasanya digunakan oleh warga Negeri Kangguru untuk berlibur ke Pulau Dewata.
Ya, kendala kerusakan mesin, kurangnya staf, dan minimnya pesawat membuat penerbangan internasional tersebut kerap melakukan delay hingga pembatalan keberangkatan.
Sontak saja, bencana ini juga berimbas terhadap kalangan wisman Australia yang sudah ingin pulang kampung pasca liburan.
Mengutip laman NZ Herald, masalah ini sudah terjadi sejak awal September 2022. Hingga Senin (05/09/22), kabarnya ada 4.000 turis asing terperangkap di Bali.
Beberapa pelancong bahkan harus menunggu hingga lima hari untuk mendapat konfirmasi penerbangannya.
Juru bicara melalui laman Daily Mail mengungkapkan ada sekitar 200 turis luar negeri yang menunggu keberangkatan via maskapai alternatif.
Kendati demikian, ada beberapa pelanggan setia yang masih menunjukkan komentar positif terhadap JetStar, salah satunya Meagan Mulder dari Melbourne.
"Kami memiliki 12 teman yang sejatinya berangkat pada Jumat tengah malam lalu, mereka alami pembatalan terbang. Pada akhirnya tersisa tujuh orang yang belum berangkat dan tengah mencari alternatif penerbangan lain," kata Meagan.
Meagan Mulder yang tengah berekreasi di Bali bareng suami, Adrian mengungkapkan betapa panjang perjalanannya hingga habiskan 10 ribu dolar Australia (Rp 100 juta) untuk pulang.
Adapun ia bersama koleganya mesti berangkat dari Pulau Seribu Pura ke Kuala Lumpur lebih dulu sebelum akhirnya berangkat lagi ke Australia.
Merespons bencana ribuan wisman Australia terjebak di Bali, JetStar berdalih sedang ada masalah dengan pesawat tipe Boeing 787 miliknya yang alami kerusakan imbas petir, serangan burung dan lain sebagainya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News