GenPI.co Bali - Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau akrab disapa Cok Ace selaku Wakil Gubernur nampaknya menganggap serius pengolahan limbah sehat di pulau Bali.
Mengingat Pulau Dewata ialah salah satu destinasi paling menonjol di negara Indonesia, tandem dari I Wayan Koster ini ingin nilai pariwisata terus terjaga.
Apalagi setelah fakta penurunan kunjungan turis baik dari dalam dan luar bali selama pandemi membuat tingkat perekonomian Bali sempat turun drastis.
Namun, beruntung dengan kebijakan pemerintah pusat mulai dari PPKM dan vaksinasi buat segalanya mulai kembali normal.
Momentum inilah yang dicari oleh Cok Ace agar pencemaran di tanah Pulau Seribu Pura kian berkurang dengan cara mengurangi polusi dari limbah rumah tangga.
"Harapan saya pengolahan air limbah akan mengarah kepada pergerakan ekonomi ditingkat desa, dimana semua akan bergerak semacam negara kecil yang mengelola keuangan digital," ucapnya dikutip situs Pemprov.
Kegiatan ramah lingkungan sendiri mengacu ke Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang desa adat Bali yang akan memiliki Parerem Pangele.
Maksudnya, nantinya dalam suatu desa akan terdapat aturan khusus untuk mengatur secara spesifik hal-hal baru di desa mulai dari pengembangan UMKM hingga aturan lingkungan.
Imbauan dari Cok Ace sendiri didukung oleh tim kelompok ahli Putu Dana Pariawamn Salain didampingi Ketut Darmawahana dari sektor infrastruktur yang mendesak penyelamatan lingkungan dari banyak pihak.
Demi memaksimalkan penanggulangan limbah rumah tangga terutama black water (tinja) dan green water (endapan), Wagub Cok Ace akan harapkan bantuan dari seluruh krama desa adat di pulau Bali. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News