Telan Rp1,2 Triliun, Ini Perkembangan BMTH di Perairan Benoa Bali

15 Juli 2022 22:00

GenPI.co Bali - Perkembangan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang telan biaya investasi hingga Rp1,2 triliun nampaknya masih berjalan mulus di perairan Benoa baru-baru ini.

Pembangunan sektor penting penunjang pariwisata Pulau Dewata, terutama di bidang maritim ini terus digenjot pembangunannya, baik itu di sisi darat maupun laut.

Pembangunan di sisi laut ini sangat krusial mengingat BMTH diproyeksikan mampu melayani kapal – kapal pesiar (cruise) dengan panjang hingga 350 meter dan mengangkut penumpang 6.000 orang.

BACA JUGA:  Kesal Dituding Pebinor, Pria Jembrana Bali Tusuk Teman Sendiri

Saat ini proyek pembangunan mega proyek tersebut fokus ke pengerukan alur dan kolam pelabuhan, selain melakukan percepatan pembangunan di sisi darat.

Pembangunan Bali Maritime Tourism Hub ini diharapkan mampu memberikan dampak ekonomi yang signifikan.

BACA JUGA:  Kesehatan: Jerawat pada Orang Dewasa? Kenali Ciri dan Penyebabnya

"Pengerukan alur dan kolam di area BMTH akan terus kami kebut beriringan dengan pembangunan fasilitas di sisi darat. Nantinya alur dan kolam area BMTH akan merata," kata Ali Mulyono.

Sekretaris PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo itu juga menjelaskan Progres pengerukan alur dan kolam BMTH tahap 2 pada paket A dan B tercatat mencapai 13,2 persen dan 30,8 persen.

BACA JUGA:  Ngeri! Bule Cewek Australia Tanpa Sadar Kena Begal di Bali

Pelabuhan Benoa sendiri memiliki posisi strategis dalam rute pelayaran cruise dan yacht di Indonesia atau disebut dengan konsep Butterfly Route.

Dalam pengembangannya Benoa Cruise Terminal di Pelabuhan Benoa sebagai bagian utama BMTH diproyeksikan akan menjadi tempat sandar kapal pesiar terbesar di Indonesia, bahkan di Asia.

Benoa Cruise Terminal juga diproyeksikan menjadi pusat pariwisata kemaritiman yang dilengkapi dengan marina yacht, yacht club, theme park, sport facility.

Benoa Cruise Terminal juga dilengkapi dengan beragam fasilitas yang mendukung industri dan aktivitas perekonomian, seperti LNG terminal, liquid cargo storage, wet berth, dry berth, Bali Fish Market, dan juga ritel UMKM.

Pengembangan Pelabuhan Benoa Bali dengan konsep BMTH ditargetkan rampung pada pertengahan 2023.

Ali Mulyono menegaskan Pelindo mengoptimalkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,2 triliun.

Menurut Ali Mulyono, dukungan pemerintah dalam pengembangan BMTH itu akan memberikan dampak ekonomi bagi pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan masyarakat secara langsung.

Dampaknya mulai dari penerimaan pajak daerah, devisa dari wisatawan asing, hingga pertumbuhan UMKM di kawasan Bali dan sekitarnya.

"Dari awal pembangunan BMTH ini diniatkan untuk memberikan semacam dampak berantai guna mendukung pengembangan ekonomi wisata di Bali. Harapannya mampu meningkatkan pendapatan warga melalui pengembangan UMKM dan pemerintah," paparnya.

Lewat biaya investasi yang tak sedikit, Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) pun diharapkan bakal turut serta menambah derajat ekonomi kalangan masyarakat, terutama di sektor pariwisata. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI