GenPI.co Bali - Imbas suatu alasan tak terduga media asing Dmarge mengharapkan kalangan wisatawan mancanegara (wisman) Australia tak sambangi pariwisata Bali.
Sebagaimana diketahui, di tengah pandemi Covid-19, sektor pariwisata Pulau Seribu Pura sempat begitu terpuruk. Namun, seiring berjalannya waktu semua kembali normal.
Kunjungan wisatawan, baik itu domestik dan internasional berdatangan. Cukup masuk akal mengingat kasus Corona di pulau tersebut melandai.
Nah, di saat tren positif masih berlangsung media asing Dmarge membuat headline: "Seorang Analisis Meminta Warga Australia Dilarang Sambangi Bali."
Hal ini mengarah pada pendapat Ahli Pangan Global AgriTrends, Simon Quilty yang berkata ada kans penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ke Negeri Kangguru.
Alasannya pun lumrah, PMK tengah mulai menyebar ke seluruh provinsi Indonesia, termasuk Bali tentunya. Selain itu, penyakit yang menghinggapi hewan-hewan ternak ini bisa ada di baju hingga sepatu sehingga mudah menyebar.
"Sebagai satu negara, kita mesti menganggap ini sebagai masalah serius dengan melarang orang-orang bepergian ke Bali. Apalagi situasinya tengah gawat," kata Simon, Minggu (29/05/22) dikutip Yahoo News.
Hal yang serupa diungkapkan pula oleh Kepala Dokter Hewan Australia, Dr Mark Schipp. Pasalnya, negara maju itu tengah menghadapi ancaman penyakit hewan ternak.
"Kita semua tahu jika wabah PMK yang langsung menyebar, Australia akan sulit menanggulanginya. Tentu saja ini berimbas penurunan ekspor produk ternak ke luar negeri kian menyusut," imbuhnya.
Apalagi fakta bahwa Australia kerap mengekspor daging sapi ke belahan dunia mulai dari negara China, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Utara. Wabah penyakit tentu akan jadi pukulan telak bagi ekonomi mereka.
Terlepas dari fakta larangan kedatangan wisman Australia oleh media asing, Bali tengah berusaha mencari solusi wabah PMK ini agar tak menyebar luas sekaligus menurunkan kualitas pariwisata mereka lagi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News