GenPI.co Bali - GTF atau Forum Pariwisata Global atau Global Tourism Forum November 2022 diyakini jadi alasan momentum kebangkitan pariwisata Bali yang sempat terpuruk imbas pandemi Covid-19.
Sebagaimana diketahui, Pulau Dewata nyaris kehilangan pamornya sebagai salah satu destinasi favorit kalangan wisatawan imbas Corona.
Namun, setelah 2 tahun berlalu, kondisi sektor pembangkit utama ekonomi pulau telah berangsur membaik. Buktinya bisa dilihat dari berbagai kalangan turis yang datang saat liburan.
Bak gayung bersambut, kualitas pariwisata Bali kian gemilang usai GTF berpotensi menaikkan lagi jumlah kedatangan wisatawan mengingat forum ini diikuti oleh eksekutif industri pariwisata, investor dan pejabat tinggi banyak negara.
Jumlah peserta yang banyak juga akan berdampak signifikan terhadap angka kunjungan wisata ke Indonesia, termasuk Bali tentunya.
Pengamat pariwisata Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Chusmeru mengatakan dampak positif dari GTF juga akan dirasakan oleh usaha transportasi, perhotelan, restoran, kerajinan, dan para pekerja di sektor pariwisata.
"Dipilihnya Bali atau Indonesia sebagai tempat GTF merupakan satu kepercayaan dan kehormatan. Momentum GTF 2022 ini sangat positif, bukan hanya bagi pariwisata Bali, tetapi juga bagi pemulihan nasional," kata Chusmeru, Minggu (29/05/22).
Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsoed itu juga menambahkan bahwa pemilihan Bali sebagai tuan rumah GTF sangat tepat.
"Hal ini terkait kesiapan SDM, sarana prasarana, dan pengalaman Bali selama ini dalam mengelola kegiatan internasional,” bebernya.
Menurut mantan Dosen Fakultas Pariwisata Unud ini, GTF menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang tepat untuk membahas masa depan pariwisata dunia.
Indonesia dianggap sebagai negara yang berhasil membangun ekosistem pariwisata di tengah pandemi dan gejolak politik dunia.
Turis domestik maupun asing pun berdatangan. Chusmeru menambahkan bahwa untuk menyambut acara GTF ini pemerintah hendaknya segera melakukan percepatan pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata.
"Selain itu pemerintah daerah juga perlu dipacu untuk menciptakan produk wisata baru untuk ditawarkan di pasar wisata dunia. Mengingat GTF ini juga dihadiri para investor pariwisata di dunia," paparnya.
Dengan demikian maka pemerintah perlu menyiapkan regulasi dan proses birokrasi yang mendukung iklim investasi di sektor wisata.
"Terpenting dari gelaran GTF ini adalah untuk mempercepat proses pemulihan pariwisata dan ekonomi nasional serta peningkatan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.
Alhasil penyelenggaraan GTF 2022 ini pun bisa makin membuat citra pariwisata Bali menggelora. Hal ini pun diharapkan turut memberikan manfaat terbaik selayaknya KTT G20 yang bergulir November 2022 mendatang. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News