Eks Gubernur Pastika: Bali Beruntung Punya Pariwisata Spiritual

31 Mei 2022 21:00

GenPI.co Bali - Made Mangku Pastika selaku eks Gubernur Bali punya alasan tersendiri kala menyebut provinsi tempatnya dulu memerintah beruntung punya pariwisata spiritual hingga kini.

Baginya, karena embel-embel spiritual ini membuat kalangan wisatawan yang kunjungi Pulau Dewata bakal berjumlah jauh lebih banyak lagi.

"Kita beruntung memiliki banyak tempat seperti ini. Selain memberikan kenyamanan dengan udaranya yang bersih, juga baik secara sekala (jasmani) dan niskala (rohani)," kata Pastika, Minggu (29/05/22).

BACA JUGA:  Tim Medis Gercep! Buleleng Bali Siap Tangani Hepatitis Akut

Pastika dalam acara penyerapan aspirasi bertajuk Pengembangan Pariwisata Spiritual itu menyampaikan objek wisata yang menawarkan konsep wisata spiritual memang patut terus dijaga.

"Apalagi di tengah situasi dan kondisi masyarakat yang banyak galau dan marah karena overdosis informasi. Ini (Campuhan Waterfall) menjadi tempat untuk meredakan itu," ujar mantan Gubernur Bali dua periode itu.

BACA JUGA:  Bali United Sibuk Pramusim dan Piala AFC Bentrok, Respons Teco?

Tak hanya menawarkan air terjun setinggi 15 meter dengan airnya yang jernih, pada objek wisata yang berlokasi di Desa Antapan, Baturiti, Kabupaten Tabanan itu juga memiliki tempat suci dan tempat "penglungkatan" atau pembersihan diri atau ruwatan.

"Bahkan air yang keluar dari sumber mata air bisa langsung diminum. Ini sebuah 'spiritual tourism' yang patut dijaga," ucap anggota Komite 2 DPD itu.

BACA JUGA:  Imbas KTT G20, PUPR Kian Bikin Megah Bandara Ngurah Rai Bali

Pastika menambahkan, dengan mengunjungi Air Terjun Campuhan yang di bawahnya mengalir Sungai Penet, juga mengajarkan umat manusia bisa hidup selaras dengan alam. "Siapa saja yang bisa selaras dengan alam itulah kebahagiaan," katanya.

Gede Chris Putra selaku bagian operasional Campuhan Waterfall menyampaikan di kawasan seluas satu hektare yang berada di bawah tebing ini terbentang Sungai Penet dengan airnya yang jernih serta air terjun dengan ketinggian sekitar 15 meter.

Di lokasi hijau nan sejuk ini juga ada campuhan tempat untuk melukat. "Kami juga menyediakan fasilitas wisata seperti glamping, swing (ayunan), tempat memanah dan juga tracking," ujar Chris.

Objek wisata yang dibuka sejak Agustus 2021 itu rata-rata tingkat kunjungannya perhari sekitar 50 orang dan pada akhir pekan bisa mencapai 100 orang, yang didominasi wisatawan domestik.

Nyoman Sukania, owner Campuhan Waterfall menambahkan, ide penataan kawasan air terjun tersebut didasari karena kondisi pandemi COVID-19.

"Di dekat sini sebelumnya sudah dikembangkan Leke-Leke Waterfall yang banyak diminati wisman, khususnya dari Eropa. Oleh karena kondisi pandemi COVID, sehingga kami buka untuk lokal," katanya.

Akademisi Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Ketut Donder yang turut hadir dalam acara tersebut juga mengatakan betapa udara dan lingkungan yang sejuk dan bersih di kawasan ini membawa energi positif.

"Sama dengan kita melakukan tirta yatra (perjalanan spiritual). Jadi, dengan hadir di sini sama dengan kita mendekatkan diri dengan Tuhan," ujarnya seraya mengingatkan agar selalu harmoni dengan alam.

Sementara itu, eks Gubernur Made Mangku Pastika juga percaya nilai spiritualitas jadi ciri khas pariwisata Bali di mata kalangan wisatawan. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI