Luar Biasa! Naik Seribu Persen, Wisman Ramai-ramai ke Bali

25 Mei 2022 21:00

GenPI.co Bali - Wisatawan mancanegara terbukti telah datang beramai-ramai ke Bali dan hal ini terlihat dari persentase yang naik lebih dari seribu persen pada bulan Maret 2022 lalu.

Semenjak keterpurukan imbas pandemi Covid-19, perkembangan sektor unggulan pembangkit ekonomi Pulau Seribu Pura begitu terlihat tahun 2022 ini.

Hal ini terungkap usai Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melaporkan jumlah turis asing yang berkunjung ke Bali pada bulan Maret 2022 meningkat signifikan hingga mencapai 1.030,47 persen.

BACA JUGA:  Kadisdik Sebut Dana BOS Siswa SMAN Bali Mandara, Puluhan Juta!

Jumlah ini jauh lebih banyak ketimbang bulan Februari 2022, bertepatan setelah Pemerintah Indonesia mencabut larangan kedatangan turis asing.

Lima negara dengan wisman terbanyak yang berkunjung ke Bali pada bulan April 2022 berasal dari Australia, Inggris, Singapura, Amerika Serikat, dan Prancis.

BACA JUGA:  Viral Hina Polisi Bali Kini Gigit Jari, Bule Estonia Kena Karma

“Kami terus berkolaborasi dengan perusahaan maskapai internasional untuk menambah kuantitas dan jadwal penerbangan ke Indonesia, khususnya Bali,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno, Senin (23/05/22).

Salah satu bentuk kolaborasi yang dilakukan Kemenparekraf adalah mengimplementasikan program promosi dengan skema kerja sama terpadu dengan perusahaan maskapai penerbangan.

BACA JUGA:  Bocah Tewas Tenggelam di Kolam Hotel Bali, Keluarga Tuntut Ini

Antara lain memfasilitasi industri wisata ikut serta dalam ajang Arabian Travel Market (ATM) Dubai serta South Asia's Travel & Tourism Exchange (SATTE) di India.

“Kegiatan ini diharapkan dapat berdampak positif dengan kembali meningkatnya kunjungan wisman ke Indonesia dan mendorong makin menggeliatnya industri penerbangan internasional,” katanya.

Menparekraf turut melecut maskapai internasional menambah penerbangan ke Indonesia dengan membuka lebih banyak rute perjalanan.

Dorongan itu muncul seiring berbagai kebijakan relaksasi yang telah dilakukan, seperti kewajiban PCR dan antigen yang sudah dicabut serta pelonggaran penggunaan masker.

“Kebijakan tanpa PCR dipandang perlu untuk meningkatkan daya saing pariwisata dengan negara kompetitor tetangga. Kebetulan mereka lebih dahulu memberlakukan kebijakan tersebut, sehingga berdampak kepada pemulihan ekonomi,” paparnya.

Tentu dengan ramainya wisman berbondong-bondong hingga capai angka melebihi seribu persen ini bakal makin membuat pariwisata Bali bangkit. (Ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI