GenPI.co Bali - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali tak ragu-ragu menganggap pariwisata Ubud, Gianyar kian ramai setelah okupansi hotel alami peningkatan wisatawan baru-baru ini.
Ketua perhimpunan terkait di wilayah Gumi Seni, Adit Pande mengatakan terjadi jumlah pemesanan kamar penginapan saemenjak pemerintah pusat hapus aturan karantina.
Sekedar informasi, Pemerintah Indonesia sempat memberlakukan aturan ketat berupa karantina hingga pelarangan kedatangan bagi wisatawan mancanegara (wisman) di beberapa negara tertentu.
Akan tetapi, seiring berjalannya waktu usai pandemi Covid-19 makin terkendali sekaligus warga Pulau Dewata telah mendapat vaksin, aturan-aturan tersebut telah dicabut.
Nah, Ubud pun kecipratan untung gara-gara ini setelah okupansi hotel menanjak sebesar 40 persen terjadi seperti yang telah dilaporkan PHRI.
"Kami telah mendapat peningkatan okupansi hotel secara signifikan di Ubud dengan rata-rata 30 hingga 40 persen sepanjang libur Paskah. Mayoritas pendatang dari Australia," kata Adit, Minggu (17/04/22) dikutip The Bali Sun.
Adit Pande juga mengapresiasi langkah pemerintah yang merevisi aturan ketat perjalanan.
Pasalnya, sudah ada 2.000 wisman yang datang ke Bali tiap harinya dengan 10 sampai 15 persennya menetap di Ubud.
"Terima kasih kepada pemerintah karena telah menerapkan aturan lebih mudah agar turis-turis banyak datang. Penerbangan internasional pun banyak yang singgah, sekarang kita bisa lihat banyak bule bersliweran," kata dia lagi.
Bahkan, menurut PHRI tersebut okupansi hotel di Ubud berpotensi kian tinggi mengingat musim liburan menyertai pariwisata Bali dalam waktu dekat. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News