GenPI.co Bali - Alih-alih ramai, pembukaan penerbangan internasional pada 14 Oktober malah buat pariwisata Bali sepi. Media asing asal Hong Kong, Coconuts pun heran.
Setelah hampir 1,5 tahun lamanya, Pulau Dewata memang telah menutup pintu dari dunia luar yang notebene satu-satunya sumber penghasilan mereka.
Ya, selama itu salah satu provinsi di Indonesia tersebut dilarang mendatangkan turis asing karena alasan keamanan di tengah pandemi Covid-19.
Akan tetapi situasi berangsur normal ketika PPKM dan vaksinasi massal efektif mengurangi jumlah penderita virus, penerbangan internasional 14 Oktober pun diperbolehkan.
Akan tetapi, bukannya mendapat kunjungan luar biasa dari wisman 19 negara berbeda, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai justru tak begitu banyak beroperasi.
Hal inilah yang membuat media asing, Coconuts menuliskan headline: "Tak Ada Penerbangan Internasional Langsung ke Bali, meski Sudah Buka Pintu Pariwisata."
Media tersebut menceritakan dibukanya pintu pariwisata ke Pulau para Dewa merupakan suatu yang dinanti-nanti.
Namun, para turis tampaknya harus menunggu lebih lama untuk bisa menjelajah di sana.
Pasalnya pihak resmi terkait sedang berjuang mengembalikan ritme kualitas pelayanan seperti sedia kala di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga ada akhirnya.
Belum lagi ada berbagai kebijakan bagi turis untuk jalani karantina di hotel selama lima hari dan aturan batas asuransi bagi pelancong senilai 100 ribu dolar AS (Rp1,4 miliar).
Kendati sampai membuat media asing Coconuts kebingungan, perkembangan kedatangan wisman ke Bali kabarnya akan mulai berangsur normal cepat atau lambat menurut komentar Wakil Gubernur Cok Ace. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News