GenPI.co Bali - Pariwisata Bali sudah dibuka, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan izinkan kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) dari 19 negara.
Semenjak pandemi melanda Indonesia, Pulau Dewata sejatinya menjadi salah satu wilayah paling terdampak, maklum pemerintah langsung membatasi kedatangan wisatawan.
Hasilnya? Tingkat ekonomi provinsi yang notebene paling bergantung dengan turisnya tersebut alami penurunan drastis selama kurang lebih 1,5 tahun terakhir.
Namun, usai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan vaksinasi massal dinilai efektif, akhirnya larangan kedatangan wisman asing mulai dicabut.
"Sesuai arahan Presiden RI, kami memberikan izin kepada 19 negara untuk bisa melakukan perjalanan menuju Bali dan Kepulauan Riau," ungkap Luhut yang juga Koordinator PPKM Jawa-Bali, Rabu.
19 negara tersebut ialah: Saudi Arabia, UEA, Selandia Baru, Bahrain, Kuwait, Qatar, China, India, Jepang, Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, Prancis, Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria, dan Norwegia.
Mengapa kini Indonesia mempersilakan 19 negara itu? Luhut memaparkan jika kesemuanya dipilih sesuai standar WHO dimana kasus positif 19 negara tersebut rendah.
"Daftar 19 negara yang masuk Indonesia hanya berlaku khusus untuk penerbangan langsung ke Bali dan Kepulauan Riau," imbuh Luhut lagi.
Jumlah ini pun jauh lebih banyak ketimbang yang sudah ditetapkan pemerintah sebelumnya yakni 18 negara dan Singapura tidak termasuk diantaranya gara-gara kasus positif yang tinggi.
Terlepas dari izin kedatangan wisman dari 19 negara, Luhut wajib tahu jika Bali masih belum menunjukkan tanda-tanda alami peningkatan ekonomi lagi. Pasalnya Dinpar menyebut belum ada turis yang datang. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News