GenPI.co Bali - Semenjak adanya pandemi Covid-19 sektor pariwisata Bali alami keterpurukan. Tidak terkecuali jumlah pengunjung wisatawan Kota Denpasar yang sempat anjlok sejak tahun 2020 lalu.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), kota berjulukan Parijs Van Bally sempat ramai akan turis dengan kunjungan sebanyak 2,2 juta orang pada tahun 2019 lalu.
Akan tetapi, jumlah ini langsung turun drastis alias anjlok tajam sebesar 78 persen pada tahun 2020. Jumlah kedatangan hanya berkisar 478.688 orang saja.
Kondisi tidak jauh berbeda juga terjadi di tahun 2021 yang hanya menorehkan angka kunjungan wisatawan ke Kota Denpasar sebanyak 474.381 orang.
Merosotnya kunjungan wisatawan di Kota Denpasar paling kontras terlihat di Kawasan Sanur, Denpasar Selatan.
Ketua Gabungan Pengusaha Wisata Bahari (Gawisri) Denpasar, Ni Kadek Pariani menyebut banyak pengusaha sarana pariwisata di kawasan Sanur gulung tikar.
Di antaranya pemilik usaha kapal cepat yang melayani wisata selam di pesisir Pantai Sanur. Pasalnya, sebagian besar peminatnya ialah wisatawan asing.
"Ini terjadi karena selama ini motor penggeraknya adalah wisatawan mancanegara," ujar Kadek Pariani, Selasa (29/03/22).
Dengan mulai menggeliatnya denyut pariwisata di Bali, kata Ni Kadek Pariani, promosi Daya Tarik Wisata (DTW) Kawasan Sanur pun harus kembali digenjot.
"Kami sendiri rutin melakukan promosi, tetapi akan lebih efektif jika dilakukan secara sinergis lintas instansi," beber Anggota Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPBD) ini.
Kendati sempat anjlok, pariwisata Kota Denpasar kini mulai bisa bangkit lagi setelah pamor Bali kembali menanjak naik. Pasalnya, imbas pencabutan kebijakan karantina dan visa on arrival (VoA) kunjungan wisatawan mulai menggeliat. (gie/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News