GenPI.co Bali - Keuntungan bagi pariwisata Bali nampaknya tak terelakan lagi setelah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno akan perluas visa on arrival (VoA) dalam waktu dekat.
Sempat terpuruk imbas Covid-19, sektor unggulan pendulang ekonomi Pulau Dewata mulai tunjukkan kebangkitannya dalam menggaet wisatawan mancanegara tahun ini.
Bagaimana tidak? Jika sebelumnya turis asing hanya 45 orang tahun 2021, tahun ini jumlah langsung berkali-kali lipat, terbukti dengan banyaknya penerbangan internasional yang datang via Bandara Ngurah Rai.
Banyaknya kunjungan saat ini tak lepas dari dua kebijakan yang ditetapkan pemerintah Indonesia yakni bebas karantina dan VoA khususnya untuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).
Nah, pariwisata Bali pun dipastikan bakal kian untung lebih banyak wisman yang datang. Pasalnya, Menparekraf Sandiaga Uno akan perluas jumlah negara yang bisa dapat VoA dari 23 jadi 42.
"Jadi arahan dari Presiden (Joko Widodo), harus segera direalisasikan perluasan VoA dan kebijakan tanpa karantina. Kami sedangkan koordinasi dan berharap tanggal 22 Maret sudah terbit surat edarannya," kata dia, Senin (21/03/22).
Meskipun ada perluasan visa kedatangan jadi 42 negara, Kemenparekraf tetap menargetkan kedatangan wisman berada kisaran 1,8 juta-3,6 juta pada 2022 ini.
"Belum kami revisi, kami menunggu relaksasi-relaksasi dan penanganan pandemi Covid-19. Saya cukup optimis akan ada potensi untuk melebihi target dari wisman yang kami bidik," kata dia lagi.
Gara-gara Pulau Seribu Pura sebagai acuan utama, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Laut (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pun sempat mengusulkan agar pelayanan visa yang sama juga diterapkan di Surabaya dan Jakarta.
Terlepas dari itu, penambahan VoA untuk diperoleh 42 negara menjadi sinyal bagus bagi Bali menambah lebih banyak wisman untuk datang lagi. Bisa dibilang, kedatangan lebih banyak turis akan beri keuntungan ekonomi bagi pulau ini. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News