GenPI.co Bali - Dibukanya pariwisata di Bali nampaknya tak akan membawa pengaruh berlebihan seusai penjelasan dari Gubernurnya, I Wayan Koster imbas suatu alasan.
Sebagaimana diketahui, 1,5 tahun lebih pariwisata di Pulau Dewata sempat mati suri gara-gara merebaknya pandemi Covid-19.
Namun, setelah PPKM serta vaksinasi massal efektif mengurangi penyebaran kasus positif dan membuat beberapa wilayah menjadi zona kuning, segalanya berangsur normal.
Lewat mandat Presiden Joko Widodo, penerbangan internasional menuju Bali pun dibuka dengan setidaknya memperbolehkan kedatangan wisatawan dari 18 negara asing berbeda.
Sejatinya ini bisa membuat tingkat perekonomian Pulau Seribu Pura meningkat, namun bagi gubernur hal tersebut tak sesungguhnya benar gara-gara peran investor.
"Selama ini wisata tak terlalu memberikan dampak bagus untuk orang-orang Bali, karena sebagian besar yang mendapat untung justru kalangan investor," tutur Koster dilansir Coconuts.
Alih-alih menyebut pandemi sebagai musibah, Koster menganggap hal itu malah sebagai berkah agar masyarakatnya mulai berbenah untuk mengetahui apa masalah selama ini.
"Saya masih melanjutkan evaluasi. Tapi kesalahan terbesar kami di Bali ialah ketergantungan dengan sektor pariwisatanya," ungkap sang pemimpin lagi.
Adapun ia menambahkan sedang merancang sebuah konsep ekonomi baru agar para penduduk di salah satu provinsi di Indonesia tersebut tak serta merta andalkan pariwisata semata.
Gubernur I Wayan Koster menambahkan sedang mencoba meningkatkan ekonomi dari sektor pertanian, perikanan, dan kerajinan budaya hingga membuat Bali menempatkan keuntungan sektor wisata di posisi terakhir. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News