GenPI.co Bali - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung sesumbar bahwasannya kebangkitan pariwisata Bali telah terjadi pasca wisman tak dibebankan karantina lagi mulai Senin (07/03/22).
Setelah lama berjibaku lawan pandemi Covid-19, bahkan mengalami penurunan drastis kedatangan turis asing hingga 45 orang saja tahun 2021, harapan mulai muncul di Pulau Dewata.
Bagaimana tidak? Beberapa penerbangan internasional telah terlihat lagi di Bandara I Gusti Ngurah Rai dan tentu saja membawa banyak turis luar negeri.
Bak gayung bersambut, hal ini pun disertai fakta pencabutan regulasi karantina. Alhasil wisman bisa datang dan menikmati berbagai objek wisata Pulau Seribu Pura.
Nah, Ketua PHRI Badung Gusti Agung Rai Suryawijaya kepada awak media mengatakan kebijakan ini menjadi momentum spesial untuk pariwisata Bali.
Rai Suryawijaya menyebutnya sebagai angin segar yang jadi momentum kebangkitan industri pariwisata internasional di Bali dan Indonesia.
"Hasil perjuangan gigih Pemprov Bali menjadi angin segar bagi dunia pariwisata di Pulau Bali untuk bersaing dengan beberapa negara," ujar Rai Suryawijaya, Senin (07/03/22).
Karena menurutnya, sejumlah negara sudah lebih dulu menerapkan aturan bebas karantina bagi wisatawan.
Di antaranya Thailand, Maldives, hingga Turki, yang sejak jauh-jauh hari sudah membebaskan wisatawan asing dari kewajiban karantina.
Dengan penerapan Visa On Arrival (VOA) bagi 23 negara, jelasnya, akan memudahkan calon wisatawan dari negara-negara itu berkunjung ke Bali.
"Tentu ini akan menjadi angin segar dan daya tarik bagi para turis asing yang mau berkunjung ke Bali kapan saja mereka mau," urai Rai Suryawijaya.
Pernyataan PHRI pun sudah cukup jelas, bebas karantina sejatinya bakal menyebabkan kunjungan wisman di Bali bakal membludak. Sekaligus bangkitkan lagi sektor pariwisata. (gie/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News