GenPI.co Bali - Keputusan Pemerintah Indonesia yang buka pintu pariwisata Bali di tengah pandemi Covid-19 tanpa perlu karantina menjadi sorotan media asing BNN Bloomberg baru-baru ini.
Semenjak virus mematikan asal Wuhan, China itu merebak akhir tahun 2019, seluruh dunia terkena dampak fatalnya, tidak terkecuali Pulau Dewata.
Bukan cuma krisis kesehatan, melainkan juga masalah minimnya kunjungan wisatawan yang tentu saja berdampak ke sektor pariwisata Bali kian terpuruk.
Bayangkan saja, hanya 45 wisatawan mancanegara (wisman) yang datang sepanjang 2021 lalu. Jauh ketimbang tahun 2019 yang bisa mencapai 6,3 juta turis asing.
Setelah aturan jadi salah satu penyebab utama minimnya kedatangan wisatawan, Pemerintah Indonesia mulai memberanikan diri membuat Bali tak perlu lagi lakukan regulasi karantina lewat program percobaan 14 Maret mendatang.
Tentu saja hal ini membuat media asing BNN Bloomberg membuat headline: "Indonesia Berencana Melancarkan Aturan Bebas Karantina dalam Suatu Percobaan di Bali."
Media itu menuliskan alasan pemerintahan Jokowi begitu ngebet menggodok sektor unggulan Pulau Seribu Pura di tengah pandemi Covid-19.
Mereka meyakini jika Indonesia tengah berupaya jalankan kehidupan untuk hidup bersama virus dengan terus menggalakkan program vaksinasi hingga booster bagi seluruh penduduknya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Laut (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sendiri sempat menuturkan jika Bali akan jadi tonggak utama pembukaan pariwisata secara menyeluruh di Indonesia.
Namun tetap saja, kebijakan ini masih bergantung dengan situasi kondisi pandemi Covid-19 saat ini yang terbilang sulit diprediksi.
Terlepas dari sorotan media asing, keputusan Pemerintah Indonesia terkait pariwisata Bali tanpa karantina bisa jadi alami perubahan apabila kasus Covid-19 makin menggila. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News