Sejarah Kota Denpasar, Ternyata Berawal dari Taman Sabung Ayam

10 Februari 2022 14:30

GenPI.co Bali - Siapa sangka, awal mula berdirinya Kota Denpasar ternyata berasal dari sebuah taman tempat adu ayam atau sabung ayam.

Kini, Denpasar yang menjadi pusat pemerintahan Provinsi Bali menjadi kota yang maju pesat.

Dikutip dari situs resmi Pemkot Denpsar, awalnya Denpasar menjadi tempat tinggal Raja Badung Kyai Jambe Ksatrya.

BACA JUGA:  Bandara Ngurah Rai Bali Rawan Disapu Tsunami, Ini Antisipasi BMKG

Ia tinggal tepatnya di Puri Jambe Ksatrya, yang kini menjadi Pasar Satria.

Kemudian sang raja membuat taman yang unik, karena dilengkapi dengan tempat untuk bermain adu ayam.

BACA JUGA:  Tiket Pesawat Jakarta-Bali Murah Hari Ini, Super Air Jet Puncak

Hobi tersebut membuat sang raja mengundang raja-raja lainnya di Bali untuk bermain adu ayam di taman tersebut.

“Jika dibandingkan dengan sekarang, taman tersebut semacam villa persitirahatan”, ujar AA Ngurah Putra Darmanuraga, penekun sejarah sekaligus tokoh di Puri Pemecutan.

BACA JUGA:  Atlet Bali Girang, BPJAMSOSTEK Denpasar Cairkan Bantuan Besar

Adapun nama Denpasar berasal dari dua kata yaitu “den” yang berarti utara dan “pasar” yang berarti pasar.

Nama ini diberikan pada taman tersebut mengingat lokasinya yang terletak di utara pasar.

Kini taman tersebut menjadi Jaya Sabha, rumah jabatan untuk Gubernur Bali.

Secara administratif, Kota Denpasar diresmikan sebagai sebuah kota pada tahun 1788.

Pembentukan kota ini mengalami proses yang panjang, bahkan sejak Pulau Bali masih berupa banyak kerajaan-kerajaan.

Kota Denpasar didirikan oleh I Gusti Ngurah Made Pemecutan yang merupakan keturunan dari Puri Pemecutan.

Nama Denpasar muncul pada saat wilayah yang dahulunya disebut sebagai wilayah Badung ini dipimpin oleh dua kerajaan yaitu Puri Pemecutan dan Puri Jambe Ksatrya.

Menurut peneliti sejarah Kota Denpasar yang juga Guru Besar Sejarah Fakultas Sastra Unud, AA Bagus Wirawan, di saat itu terdapat dua puri yang menandakan adanya dua pemerintahan yaitu Puri Alang Badung dan Puri Pemecutan.

Kedua pemerintahan tersebut sebenarnya dipimpin oleh keturunan yang sama, yaitu Kyai Jambe Pula.

Pembagian dari keduanya pun cukup jelas, dengan wilayah barat Tukad Badung yang dikontrol oleh Puri Pemecutan, sedangkan sebelah timur Tukad Badung pimpin oleh Puri Jambe Ksatrya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI