Apa Itu Warm Up Vacation dan Bedanya dengan Karantina untuk Turis

07 Februari 2022 21:30

GenPI.co Bali - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekar) mengembangkan sistem warm up vacation di Bali.

Hal ini untuk menyambut kedatangan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Pulau Dewata.

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baperekraf, Nia Niscaya menjelaskan Bali warm up vacation adalah inovasi yang dirancang khusus untuk wisatawan atau PPLN yang baru datang ke Bali.

Tujuan program ini yakni agar wisman bisa menjalani karantina dalam hotel dengan sistem bubble.

Jadi, wisman yang ada di hotel bisa beraktivitas tidak terbatas hanya di kamar, namun dapat melakukan berbagai aktivitas di area bubble yang khusus disiapkan oleh pengelola hotel.

Selain itu, program ini bertujuan agar wisman tidak merasa menjalani karantina di Bali, namun lebih merasa sedang menjalani pemanasan untuk persiapan liburannya.

Ia juga mengatakan program ini berbeda dengan dengan paket karantina karena wisman bisa tetap menikmati fasilitas di area hotel dengan sistem bubble.

Pelayanan hotel, kata dia, tak hanya sebatas di dalam kamar namun para wisman leluasa beraktivitas di fasilitas hotel seperti kolam renang, tempat gym, dining room, hingga dapat menikmati indahnya pantai dalam area bubble di Bali.

“Jadi ini berbeda dengan karantina, yang hanya di dalam kamar saja. Program warm up vacation ini dilakukan di hotel yang telah menerapkan sistem bubble yang sudah siap dengan protokol kesehatan secara disiplin,” ujar Nia dikutip dari situs resmi Kemenparekraf, Senin (7/2/2022).

Ia menambahkan ada 66 hotel yang direkomendasikan Satgas Covid-19 untuk tempat karantina di Bali.

Dari jumlah itu, sudah ada lima yang boleh menerapkan sistem bubble.

Adapun sisanya yakni 61 hotel lainnya masih menerapkan sistem karantina biasa.

Ia menjelaskan sejauh ini sudah ada 19 hotel lainnya yang sudah mengajukan untuk menjadi hotel sistem bubble, dan masih perlu diverifikasi kesiapannya.

Sementara itu, 5 hotel karantina sistem bubble yang digunakan untuk warm up vacation yaitu Grand Hyatt Nusa Dua (Nusa Dua), Westin Resort (Nusa Dua), Griya Santrian (Sanur), Viceroy (Ubud), dan Royal Tulip (Jimbaran).

“Kedepan, jumlah hotel karantina sistem bubble ini akan terus ditambah sesuai dengan kebutuhan dan hasil verifikasi lapangan," kata Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf, Kurleni Ukar.

Wisman asal Jepang yang mengikuti program Bali warm up vacation di Hotel Grand Hyatt Bali, Naomi, mengaku program ini menarik.

Sebab, ia bisa menikmati fasilitas yang ada di hotel di luar kamar, seperti layaknya staycation yang menjadi salah satu pilihan wisatawan sejak pandemi.

"Sejauh ini Saya puas dengan paket dan fasilitas yang disediakan dalam skema bubble ini," ujarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Imam Rosidin

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI