GenPI.co Bali - Di tengah keterpurukan imbas pandemi Covid-19, pariwisata Bali dipercaya kian pasti segera bangkit lagi lewat kunjungan Bill Gates pada bulan April 2022 mendatang.
Bukan tanpa sebab, semenjak virus mematikan asal Wuhan, China tersebut mewabah akhir tahun 2019, Pulau Dewata menjadi salah satu wilayah paling terdampak dari segi ekonominya.
Maklum, perekonimian atau tingkat kesejahteraan Bali melalui pariwisata langsung anjlok gara-gara minimnya kunjungan wisatawan, baik itu domestik maupun mancanegara.
Buktinya saja terlihat sepanjang tahun 2021 lalu, dimana wisatawan asing yang datang hanya sekitar 45 orang. Sangat jauh dari jumlah sebelum pandemi yang mencapai 6 juta orang pada tahun 2019 lalu.
Namun, menurut Plt Kepala Dinas Pariwisata bernama Tjok Bagus Pemayun ada secercah harapan tahun 2022 ini setelah kabarnya Bill Gates bakal datang secara khusus ke Pulau Seribu Pura dalam gelaran internasional.
"Sekarang, kami hanya ingin segala sesuatunya bisa mengundang kedatangan wisatawan. Makanya jika ada acara-acara apa pun yang digelar di Bali, kami berterima kasih," kata Pemayun, Rabu (26/01/22) dikutip Coconuts.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investsai Luhut Binsar Pandjaitan sempat mengatakan jika Bill Gates dan Rockfeller Foundation berencana menjadikan Bali jadi tuan rumah konferensi perubahan iklim dan pengolahan sampah.
Nah, gelaran ini pun diharapkan bisa membantu menstimulus kedatangan wisatawan terutama dari luar negeri, tetapi dengan tetap menjunjung tinggi protokol kesehatan.
"Figur publik, atau siapapun juga, selama mereka membawa rombongan dan berbelanja sebanyak mungkin, maka jadilah tamu kami. Selama itu pula mereka diharapkan patuhi prokes," tutur Pemayun lagi.
Sejatinya, harapan peningkatan pariwisata tak cuma datang dari kunjungan Bill Gates saja. Pasalnya, Bali kini telah menjadi tuan rumah konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 yang mempertemukan banyak pemimpin negara maju. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News