GenPI.co Bali - Sinyal kebangkitan pariwisata Bali terlihat saat jelang akhir tahun 2021 terdapat 14 ribu wisatawan nusantara (winsus) yang telah datang. Menparekraf Sandiaga Uno pun sebut hal itu rekor pandemi.
Semenjak Covid-19 merajarela, taji Pulau Dewata di mata dunia tak pernah lagi sama gara-gara minimnya kunjungan wisatawan.
Bayangkan saja, jika sebelum pandemi virus mematikan asal Wuhan, China, pariwisata Bali mampu menggaet 6 juta wisatawan mancanegara (wisman) pada 2019 lalu.
Bagaimana dengan tahun ini? Mirisnya, kedatangan wisman bahkan tak mencapai ratusan. Tepatnya, salah satu provinsi di Indonesia itu hanya menyambut setidaknya 45 orang turis asing saja.
Setelah beragam aturan mulai dari karantina dan sebagainya tak berhasil, angin segar pun didapatkan Pulau Seribu Pura saat jelang libur Natal dan Tahun Baru kedatangan winsus sebanyak 14 ribu.
Hal ini pun disebut-sebut oleh Manparekraf Sandiaga Uno rekor baru dan merupakan momentum kebangkitan pariwisata di sana.
"Itu adalah rekor selama pandemi," ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang langsung mengusulkan desa wisata sebagai destinasi wajib untuk dikunjungi mereka.
Terkait dengan desa wisata, di tahun ini Kemenparekraf meluncurkan program terbaru bernama Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.
Ajang tersebut ditujukan untuk memberikan penghargaan kepada desa-desa wisata yang memiliki prestasi dengan beragam kriteria yang telah ditentukan.
Dari yang awalnya ada 700, target desa wisata diturunkan jadi 300. Kemudian dari 75 ribu desa di Indonesia, 1,2 ribu diantarnya layak jadi desa wisata.
Menparekraf Sandiaga Uno percaya, lewat hadirnya desa wisata kunjungan winsus ke pariwisata Bali bisa jadi kian bertambah. Tak menutup kemungkinan rekor baru saat pandemi Covid-19 tercipta. (ket/JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News