GenPI.co Bali - Pariwisata Bali dipastikan bakal ketar-ketir setelah dipastikan belum pulih dalam waktu dekat. Pasalnya, terdapat ancaman berbahaya dari Covid-19 Omicron.
Bicara soal keunggulan, Pulau Dewata kini kehilangan salah satu daya tarik utamanya sebagai destinasi wisata favorit masyarakat dunia.
Ya, bisa dibilang, sejatinya Bali begitu dikenal publik imbas kekayaan kebudayaan, indahnya panorama, dan tentu saja berbagai resor pariwisata yang tak ada duanya di dunia ini.
Mirisnya, jumlah wisman yang datang ke sana kini hanya 45 orang saja pada tahun 2021. Cukup ironis, mengingat pada tahun 2019 jumlah pengunjung dari luar negeri mencapai sekitar 6 juta orang.
Ketika berbagai khalayak umum percaya jika hal ini disebabkan oleh aturan-aturan pelik pemerintah Indonesia mulai dari karantina dan lain sebagainya, Bali kembali dapat pukulan telak gara-gara Covid-19 Omicron.
Mengutip laman The Bali Times, peneliti dari Hong Kong, Michael Chan Chi-wai, mengatakan jika varian anyar Corona ini bisa menyebar begitu cepat dengan tingkat 70 persen lebih tinggi ketimbang varian Delta.
Alasan penyebaran pesat ini pun dikatakan olehnya tak lepas dari sirkulasi udara yang berada di ruangan sehingga dalam satu tempat seluruh orang di dalamnya bisa saja terinfeksi.
Kendati demikian, ia juga menuturkan bahwasannya ada kans jika varian anyar ini tak terlalu mematikan seperti versi-versi pendahulunya. Terlihat kala peneliti menemukan penyebaran virus tipe ini di paru-paru lebih lamban 10 kali ketimbang versi asli.
"Ketika menjangkiti lebih banyak orang, virus yang begitu mematikan bisa alami perubahan karakteristik sehingga inti dari virus tersebut lambat laun tak berbahaya," kata Chan, Minggu (26/12/21).
Demi mencegah adanya gelombang ketiga Covid-19 imbas Omicron, pariwisata Bali pun sudah mengalami cobaan yang berat. Pasalnya, Pemerintah Indonesia memberlakukan larangan kedatangan untuk beberapa negara dan menambah waktu karantina. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News