GenPI.co Bali - Impian Bali untuk bisa ramai kalangan wisatawan mancanegara (wisman) akhir tahun 2021 ini makin menciut setelah ledakan kasus Covid-19 Omicron di Eropa buat adanya larangan baru.
Miris, begitulah kata yang tepat untuk menggambarkan bagaimana buruknya pariwisata Pulau Dewata yang juga tak segera pulih sejak menyebarnya Covid-19 pada akhir tahun 2019 lalu.
Ya, bayangkan saja jika sebelum Corona menyebar turis asing yang datang bisa 6 juta orang, tahun 2021 ini menurun drastis jadi 45 wisman saja.
Cukup ironis mengingat pencabutan larangan kedatangan turis luar negeri sudah dicabut sejak 14 Oktober 2021 lalu dan kasus Corona melandai imbas galakkan program vaksinasi massal serta PPKM secara berkala.
Ketika pariwisata Bali belum juga bangkit, kabar buruk pun tiba setelah Pemerintah Indonesia melakukan langkah siaga memutus rantai penyebaran varian baru bernama Omicron.
Menko Marves sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali baru-baru ini menambahkan daftar larangan kedatangan wisman dari negara Inggris, Denmark, dan Norwegia karena adanya ledakan kasus Covid-19 Omicron di sana.
"Saat ini ada 11 negara yang masuk daftar larang datang. Setelah adanya perkembangan, akan ditambahkan negara Inggris, Norwegia, dan Denmark, sementara Hong Kong dihapus dari daftar itu," kata Luhut, Senin (20/12/21) dikutip The Bali Times.
Kemudian, Pemerintah Indonesia sendiri telah lebih dulu melarang kehadiran yang berkelana ke negara seperti Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambique, Eswatini, Malawi, Angola, Zambia, dan Afrika Selatan selama 14 hari terakhir.
Luhut juga menyatakan jika daftar ini akan alami perubahan berupa penambahan lagi negara-negara yang memiliki potensi penyebaran varian anyar virus tersebut.
Tentu imbas adanya ledakan Covid-19 Omicron ini akan membuat perkembangan pariwisata Bali makin mati suri. Pasalnya, beberapa wisman dari banyak negara sudah mulai ragu untuk datang imbas aturan yang berkelit dan lain sebagainya di sana. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News