Media China: Pariwisata Bali Menderita Tanpa Wisman Plus Sampah

23 Desember 2021 22:00

GenPI.co Bali - Media China bertajuk South China Morning Post menyoroti betapa memperihatinkannya pariwisata Bali yang masih juga tanpa wisman hingga akhir tahun 2021 dan juga masalah lautan sampah.

Bicara soal destinasi-destinasi wisata favorit, Pulau Dewata tak diragukan lagi termasuk salah satu diantaranya. Maklum, kekayaan budaya dipadukan dengan keindahan alam buat pulau ini begitu menggoda.

Hanya saja, semenjak virus Covid-19 menyerang, kondisi pariwisata Bali makin jauh dari kata ideal usai data menunjukkan hanya ada 45 wisatawan mancanegara (wisman) yang datang tahun ini.

BACA JUGA:  Viral! Kecelakaan Fatal di Jalan Jimbaran Bali, Pria Ini Masuk RS

Sungguh ironis jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya para turis asing bisa sampai berjuta-juta. Sebut saja tahun 2019 sebelum ada Corona ada 6 juta turis luar negeri, dan pada tahun 2020 sekitar 1 juta turis.

Lantas, media asal China yakni South China Morning Post pun membuat headline besar: "Bali Kesulitan Pikat Turis karena Pembatasan Perjalanan dan Pantai-pantai yang Dipenuhi Sampah."

BACA JUGA:  Raja Pemecutan XI Wafat, Warga Islam Bugis: Tokoh Toleransi Bali

Menurut media itu mengutip dari The New York Times, minimnya kedatangan turis mancanegara tak lepas dari fakta aturan-aturan yang ketat, biaya mahal yang dibebankan ke pengunjung, kurangnya penerbangan, hingga ketidakjelasan aturan.

BACA JUGA:  Pasca Banjir, Gubernur Bali Koster Sambangi Nusa Penida demi Ini

Kendati seluruh masyarakat Pulau Seribu Pura telah mendapat vaksin, hadirnya Covid-19 varian Omicron membuat aturan kembali menjadi ketat berupa 10 hari karantina seperti yang diinginkan pemerintah Indonesia.

Ketika regulasi terlihat cukup fatal kurangi minat wisatawan, media ini juga memaparkan data dari Coconuts bahwasannya pariwisata di pulau kecil itu ternoda dengan lautan sampah.

Seperti diketahui, musim hujan berimbas banjir membuat sampah-sampah yang berasal dari kota terkumpul di pesisir pantai-pantai besar. Menyedihkannya lagi, sampah-sampah itu makin banyak gara-gara kiriman dari samudera.

Media China itu pun memaparkan jika berbagai regulasi itu tak dikaji dan masalah sampah belum bisa teratasi, jangan harap pariwisata Bali bisa kembali seperti dulu lagi. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI