GenPI.co Bali - Memburuk, begitulah kata yang nampaknya coba disampaikan oleh media asing kenamaan yakni Time saat memaparkan pariwisata Bali yang kian menyedihkan usai hanya kedatangan 2 wisman, jelang akhir tahun 2021.
Pandemi Covid-19 bisa dibilang menjadi biang kerok utama Pulau Dewata kehilangan taji sebagai destinasi favorit kalangan masyarakat dunia.
Bisa dilihat dari perubahan kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) dari mulai 6 juta orang pada tahun 2019, turun jadi 1 juta pada 2020, dan mengejutkannya turun drastis jadi total 45 orang saja tahun ini.
Ya, meskipun berhasil membuat kasus Covid-19 melandai imbas masyarakatnya disiplin jalani PPKM, prokes dan vaksinasi massal, tercatat hanya ada dua orang turis asing yang datang sejak pencabutan kedatangan internasional 14 Oktober 2021 lalu.
Kondisi ini pun ditulis oleh media asing asal Amerika Serika Time dengan headline: "Bali Buka Lagi Pintu Internasional. Hanya Ada 2 Wisman yang Datang di Bulan Pertama," merujuk pada terpuruknya pariwisata di wilayah tersebut.
Media ini pun sempat menulis juga bagaimana masyarakat begitu menderita imbas tak adanya kedatangan wisatawan asing. Salah satunya pedagang baju bernama Wayan Sentiani (36).
Menjajakan baju di dekat Pantai Kuta, Sentiani biasanya meraup uang hingga Rp2 juta sehari dari turis asal Australia, China, dan Eropa. Tapi sekarang, omzetnya turun drastis.
"Kemarin, saya buka toko dari pukul 07.00 sampai 19.00 dan hanya mendapatkan uang hasil penjualan Rp75 ribu. Beberapa hari belakangan juga seperti ini terus sehingga saya berharap turis asing segera kembali," kata Sentiani.
Kendati banyak kalangan menyebut semua ini efek langsung dari Corona, media tersebut justru menuding berbagai aturan yang juga ambil andil keterpurukan pesona Pulau Seribu Pura.
Bagaimana tidak? Media asing Times merasa jika wisman setidaknya harus memiliki visa khusus sponsor lokal, asuransi kesehatan internasional, dan karantina 10 hari yang buat pariwisata Bali minim pengunjung hingga detik ini. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News