GenPI.co Bali - Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengumumkan bahwasannya ada 22 ribu wisatawan domestik (wisdom) yang datangi Bali per hari jelang Nataru. Apakah ini jadi kabar baik bagi pariwisata?
Semenjak pandemi Covid-19 merajarela, bisa dibilang Pulau Dewata alami pukulan telak anjloknya kedatangan turis, baik itu lokal maupun internasional.
Jika sejatinya pada 2019 sempat ada setidaknya 6 juta turis asing yang datang, berlanjut pada 2020 sekitar 1 juta wisawatan mancanegara, tahun ini segalanya turun drastis.
Akan tetapi bukan berarti Bali sudah kehilangan tajinya di sektor pariwisata setelah sinyal kedatangan wisdom begitu tinggi menjelang libur hari raya Natal dan Tahun Baru 2022 jelang akhir Desember 2021.
Fakta ini didukung oleh pernyataan dari Ketua PHRI Badung, IGAN Rai Surya pada hari Selasa (14/12/21) yang menyebut adanya turis lokal ke Pulau Seribu Pura mencapai 22 ribu orang.
"Saat ini sudah ada peningkatan wisatawan yang datang ke Bali dari pasar domestik. Jumlahnya mencapai 22 ribu orang per hari," kata Rai Surya, Selasa (14/12/21).
Selengkapnya, ia juga menuturkan jika kedatangan turis-turis dari luar pulau itu diantaranya 12 ribu orang via jalur udara, dan 10 orang melalui jalur darat.
Bisa dibilang, banyaknya wisdom yang datang tak lepas dari pengaruh tak langsung gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang kebetulan berlangsung di Pulau Para Dewa.
Selain itu imbas adanya banyak kegiatan instansi pemerintah, baik tingkat pusat maupun daerah yang terpusat di pulau juga jadi alasan kedatangan wisatawan tak terelakan.
Meskipun PHRI menyebut wisdom makin membanjiri Bali, kabar ini belum terlalu bagus untuk pariwisata. Pasalnya, untuk kedatangan wisman terbilang masih sangat kurang setelah tahun ini tercatat hanya ada 45 orang saja yang datang. (gie/JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News