GenPI.co Bali - Dampak Covid-19 lebih dahsyat dari sebelumnya setelah beberapa rumah megah atau vila di Bali langsung banting harga tahun 2021 ini. Tertarik untuk beli?
Bisa dibilang, kedatangan wisatawan mancanegara begitu anjlok di Pulau Seribu Pura. Pada tahun 2019 mencatatkan kedatangan turis hingga 6,3 juta, tahun ini hanya sekita 43 orang saja.
Minimnya turis itu pun membuat para pemilik vila atau resor mewah harus kehilangan sebagian besar pendapatannya.
Tak cuma melakukan PHK kepada banyak karyawannya, ada juga pengusaha pariwisata yang lebih milih untuk menjual propertinya.
Dalam hal ini, beberapa rumah megah yang biasanya disewa sebagai tempat tinggal para wisman yang ogah habiskan waktu di hotel.
Mengutip laman Daily Mail, ada beberapa rumah besar yang langsung banting harga bahkan hingga diskon 50 persen. Rinciannya ialah vila dekat Pantai Ulawata, Rumah Taman Sari, dan Properti di Jimbaran.
Vila di Pantai Ulawata dengan empat kamar tidur dilaporkan punya banderol harga 340 ribu dolar AS (Rp4,9 miliar) dari harga awal 440 ribu dolar AS (Rp6,3 miliar).
Rumah dengan 14 kamar tidur di Taman Sari, Kerobokan kini memiliki harga 540 ribu dolar AS (Rp7,7 miliar) dari sebelumnya 785 ribu dolar AS (Rp11,3 miliar).
Kediaman dengan tiga kamar tidur dan empat kamar mandi di Jimbaran juga kian murah dengan harga kini 892 ribu dolar AS (Rp12,8 miliar) dari harga awal 1,1 juta dolar AS (Rp15,8 miliar).
Menurut Kepala Eksekutif Ray White Real Estate, Johann Boyke Nurtanio, pandemi dan penutupan gerbang kedatangan buat harga makin anjlok.
"Apa yang terjadi di Indonesia sepanjang tahun terakhir menyebabkan banyak orang berinisiatif membeli banyak properti murah untuk jenjang masa depan," kata dia.
Lebih lanjut penurunan harga drastis berbagai rumah mewah nan megah ini cukup diperhitungkan bagi konglomerat Australia. Maklum, turis dari sana begitu mengagumi pariwisata Pulau Seribu Pura. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News