GenPI.co Bali - Wisatawan mancanegara (wisman) tak lekas berkunjung kembali ke Bali hingga kini. Hal ini pun membuat media asing The Straits Times menyorot kesengsaraan pariwisata salah satu provinsi di Indonesia tersebut.
Sejatinya Pulau Dewata ialah salah satu destinasi wisata paling gemar dikunjungi oleh berbagai pelancong seantero dunia, tapi semua berubah ketika wabah Covid-19 menyerang.
Alih-alih ramai seperti biasanya, pariwisata Pulau Dewata malah makin sepi, terutama kedatangan turis asing sejak hampir genap 2 tahun terakhir.
Ketika PPKM serta vaksinasi massal mampu membuat kasus Covid-19 turun drastis, dibukanya penerbangan internasional pada 14 Oktober 2021 tak kunjung membuat kedatangan wisman terealisasi.
Tak memiliki kunjungan wisatawan asing lagi seperti biasanya, kesengsaraan pariwisata Bali pun tak tertahankan seperti yang dilaporkan oleh Straits Times.
Media asing berbasis di Singapura itu menulis headline: "Pengusaha Objek Wisata di Bali Sudah Kehabisan Akal Saat Wisman Makin Menjauh."
Adapun pihak media terkait mewawancarai Ida Bagus Sidharta yang menyampaikan kesengsaraannya saat hotel Griya Santrian miliknya kosong melompong, tanpa ada turis.
"Sampai berapa lami kami (pariwisata Bali) bisa bertahan?" Tutur Sidharta kepada media asing tersebut ketika menunjukkan betapa sepinya objek wisata miliknya.
Para pelaku bisnis sudah sangat frustasi karena kegagalan pihak pemerintah yang mengupayakan pembukaan pariwisata lagi. Padahal, Pulau Seribu Pura ini berkontribusi tingkatkan ekonomi Indonesia senilai 10 juta dollar AS (Rp143 triliun) pada 2019.
Terlepas dari fakta kesengsaraan yang disorot media asing, pariwisata Bali dipastikan akan kembali sepi memasuki akhir bulan Desember. Pasalnya, pemerintah pusat Indonesia akan membatasi kedatangan wisman karena dalih ancaman gelombang tiga Covid-19. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News