GenPI.co Bali - Masalah karantina pemerintah Indonesia malah jadi polemik. Asosiasi Wisata lantas mendesak agar waktu karantina pariwisata Bali jadi satu hari saja selayaknya Thailand Phuket Sandbox.
Semenjak jadi salah satu negara dengan tingkat pandemi Covid-19 terparah, Tanah Air nampaknya enggan kecolongan lagi dan mendesak adanya aturan ketat, keluar-masuk.
Sebagaimana diketahui, Pulau Dewata menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang terkena dampak parahnya gara-gara minim kunjungan turis domestik hingga luar negeri.
Setelah 1,5 tahun berjibaku dengan minimnya kunjungan, PPKM dan vaksinasi massal mampu membuat Bali tunjukkan tajinya lagi usai larangan kedatangan wisatawan internasional dicabut pada 14 Oktober 2021 lalu.
Hanya saja, sampai saat ini wisman dari 19 negara tak kunjung datang dan semua tak lepas dari syarat karantina yang lama, tes PCR dan biaya mahal mencapai Rp10-25 juta.
Tak pelak hal ini membuat Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) melalui ketuanya, Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengusulkan karantina satu hari saja cukup.
"Saya pikir satu hari cukup untuk wisman yang mendapat vaksinasi penuh, terutama bagi pengunjung dengan hasil tes PCR negatif begitu tiba di Bandara Ngurah Rai," kata Adnyana, Kamis (04/11/21) dikutip The Bali Sun.
Pendapat ini pun diutarakannya tak lepas dari fakta tak adanya reservasi dari turis-turis asing semenjak pencabutan larangan kedatangan internasional. Anehnya, Gubernur Bali menyebutkan akan adanya 20 ribu orang yang melakukan reservasi.
"Hotel-hotel kami tak mendapat pemesanan dari turis-turis mancanegara, jadi saya tak mengerti mengapa gubernur bisa berkata demikian, datanya bukan dari saya," kata dia lagi.
Pihak GIPI ingin mengangkat tema liburan selayaknya Thailand Phuket Sanbox dimana karantina Covid-19 yang lama bukan solusi wisatawan untuk bertahan. Ia pun ingin agar pariwisata Bali bisa kembali seperti sedia kala. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News