GenPI.co Bali - Niat hati sambut wisatawan lokal dan mancanegara terkesan kurang dimaksimalkan pariwisata Bali, khususnya di jalan-jalan Singaraja gara-gara banyaknya kerusakan lampu jalanan.
Bukan suatu hal ganjil, Pulau Dewata akhirnya mulai lagi membuka pintu pariwisatanya setelah sekian lama atau tepatnya 1,5 tahun berjibaku dengan Covid-19.
Bayangkan saja, mulai ramainya wisatawan domestik kini diikuti oleh wisman yang makin meningkat semenjak aturan larangan kedatangan internasional di Bandara I Gusti Ngurah Rai telah dicabut 14 Oktober lalu.
Hanya saja, wajah dari indahnya pariwisata Bali sedikit tercoreng setelah Cok Adhitya Wira Putra selaku Kepala Transportasi Lalu Lintas Agensi Buleleng menuturkan ada 1,127 lampu jalan rusak di Singaraja.
"Dari kesemua lampu jalanan yang rusak di wilayah Singaraja, kami hanya mampu perbaiki 549 diantaranya kara masalah anggara yang terbatas tahun ini," kata Wira, Kamis (04/11).
Putra juga menerangkan para wisatawan yang datang dari arah Jalan Ngurah Rai dan Jalan Raya Singaraja-Seririt patut waspada karena jalanan akan terasa sangat gelap.
Fatalnya lagi, ia menuding jika sebagian besar kerusakan juga disebabkan oleh oknum-oknum tangan nakal yang mencuri suatu alat elektronik penerangan jalan.
"Beberapa dari lampu tersebut masih mati secara total karena ada beberapa orang yang mencuri suatu alat lampu agar bisa menyala otomatis," timpal Wira lagi.
Terkait anggaran yang sangat terbatas ternyata tak lepas dari fakta kebijakan pemerintah kabupaten terkait. Pasalnya, imbas pandemi membuat sebagian anggaran ditujukan untuk penanganan Covid-19.
Tak ayal imbas ratusan lampu penerangan jalan rusak membuat wisatawan yang berkunjung dengan kendaraan mobil atau motor ke wilayah Singaraja, Bali patut ekstra hati-hati. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News