Media Asing Soroti Kecaman JAAN dan BKSDA ke Bali Imbas Kera

30 September 2021 15:00

GenPI.co Bali - Penjualan bayi-bayi kera di Pasar Denpasar mengundang kecaman pihak JAAN dan BKSDA sekaligus jadi sorotan media asing asal Hongkong, Coconuts.

Proses jual beli primata ekor panjang di Pasar Burung Satria ini memang terlihat cukup memperihatinkan.

Bagaimana tidak? Satwa liar diperjual belikan dengan harapan mendapat keuntungan dari rasa iba, turis-turis yang tengah berkunjung ke Pulau Dewata.

BACA JUGA:  Takjub dengan Bengkel di Bali, Sandiaga Uno Janjikan Ini

Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) pun sampai berikan surat terbuka kepada pemerintahan daerah Bali agar segera bertindak.

Tak cuma dari dalam negeri, aksi penjualan kera ini juga mendapat perhatian besar dari media luar negeri bernama Coconuts Media.

BACA JUGA:  Pariwisata Bali Dibuka, Cok Ace Hanya Perbolehkan Turis 4 Negara

Melalui media berbasis daringnya, mereka menuliskan headline: "Jual beli bayi kera sangat sulit untuk terdekteksi seperti kata Pihak otoritas."

"JAAN mendesak bahwasannya kera-kera itu tak pantas jadi hewan peliharaan, sementara kontras dengan pernyataan dari BKSDA yang menyebut kera bisa saja diselamatkan oleh manusia," tulis media itu.

BACA JUGA:  Wisata Alas Kedaton, Pura Suci dengan Banyak Monyet di Bali

Meskipun terkesan beda pendapat, kedua pihak tersebut memiliki pandangan sama yakni penindakan jual beli primata itu wajib dapat hukuman setimpal.

Hingga saat ini permasalahan jual beli satwa liar sendiri masih menjadi hal yang sulit terendus bagi pihak pemerintah provinsi Pulau Seribu Pura.

Alasannya? Sederhana, pemprov Bali tak punya peraturan ketat seperti yang diharapkan oleh JAAN dan BKSDA terutama terkait keselamatan bayi-bayi kera tersebut. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa
Denpasar   Kera   JAAN   BKSDA   Coconuts  

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI