GenPI.co Bali - Gede Pasek Suardika selaku politisi Bali membeberkan alasan pastinya ketika disinggung sebagai 'kutu loncat' usai tinggalkan partai Hanura dan gabung PKN.
Sebagaimana diketahui, pria yang acapkali dipanggil GPS ini telah memutuskan untuk beralih kiblat partai lagi menjadi Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa.
Keputusannya untuk tinggalkan Hati Nurani Rakyat setelah lima tahun tunjukkan loyalitas (2016-2021) tak lepas dari fakta ingin coba pengalaman baru.
Adapun cara menyampaikan politisi kelahiran Buleleng, Bali itu, manuver ini tak ada bedanya dengan taktik dalam dunia sepak bola.
"Saya ini tipe penyerang, total football, minimal Tiki-Taka dalam berpolitik bukan Catenaccio. Meskipun Catenaccio pernah juara, tapi saya Total Football," kata dia, Kamis (04/11/21).
Adapun keputusannya untuk pindah tak lepas dari fakta Hanura kurang bisa memuaskan hasrat berpolitiknya dan akhirnya menerima pinangan PKN.
Lebih lanjut, anggota DPD Pulau Dewata ini menyebut partai besutan Anas Urbaningrum, mantan politisi partai Demokrat punya nilai nasionalisme kuat.
"PKN adalah partai tengah yang berbasis nusantara, berpihak pada ibu pertiwi. Berbeda dengan sebelumnya yang tidak terekam dengan baik," kata dia lagi.
Pasek Suardika tercatat sudah beberapa kali putuskan untuk pindah partai selama 13 tahun karier politiknya hingga kini.
Sebutan politisi Bali sebagai kutu loncat oleh banyak kalangan tak lepas dari fakta kepindahannya dari Demokrat (2008-2014), Hanura (2016-2021) dan kini gabung PKN. (lia/JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News