GenPI.co Bali - Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Bali nampaknya bisa bantu galakkan upaya penyelamatan lingkungan imbas kegiatan komunitas Usadhi Langu pada Selasa (02/11/21) lalu.
Pertunjukkan tak biasa memang dihelat oleh komunitas terkait saat lakoni Festival Seni Bali Jani (FSBJ) III Tahun 2021 pada hari Selasa lalu.
Bagaimana tidak? Usahdi Langu mewakili ISI Denpasar menampilkan abstraksi musikal, gerak, vokal, dan visual menyatu, terkolaborasi, dan tergambar dalam sebuah garapan kontemporer bertajuk Tila Kencana.
Menurut Penanggungjawab Komunitas terkait bernama Dr I Komang Sudirga, garapan karya seni kontemporer itu diharapkan bisa bantu penyelamatan lingkungan dari oknum-oknum nakal.
"Tila Kencana diangkat terkait bagaimana kita menyikapi fenomena alam dan lingkungan yang saat ini ada oknum manusia yang terlalu serakah ingin menguasai alam," kata Sudirga, Selasa (02/11/21).
Hal inilah yang membuat Komunitas Usadhi Langu melakukan bentuk karya seni menyimbolkan protes agar orang-orang tersebut sadar akan kesalahannya.
Tila Kencana yang berarti bibi enas nantinya akan jadi suatu tumbuhan penyeimbang alam. Tentu saja hal ini sangat erat kaitannya dengan usaha merawat pohon-pohon kehidupan.
Nantinya, pihak oknum yang disimbolkan oleh Manu di kerajaan dongeng Taru bakal menyadari kesalahannya usai mendapat pencerahan dari seorang ratu.
Bahkan untuk membuat karya seni ini kian ampuh tarik perhatian para penonton, terdapat keselarasan penggarapan musik, gerak, vokal, dan visual yang dibuat Dr I Wayan Sudirana.
Aksi yang dilakukan oleh Komunitas Usadhi Langu itu pun bisa jadi pukulan telak untuk para perusak alam. Terutama di pulau Bali yang tetap menjaga keasrian alam berdasarkan konsep Tri Hita Karana. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News